Subsidi Solar Banyak Dinikmati Orang Kaya

Pemerintah mengurangi subsidi solar Rp 650 per liter menjadi Rp 350 per liter

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jun 2016, 10:16 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 10:16 WIB
SPBU di Jakarta Pusat Stop Jual Solar Bersubsidi
Kebijakan ini dilatarbelakangi turunnya kuota subsidi BBM di APBN-P 2014 dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurangan subsidi solar sebesar Rp 650 per liter, yang sedang diajukan Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, merupakan bentuk keberpihakan pada rakyat miskin. Saat ini, konsumen solar adalah orang-orang kaya.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, selama ini yang menikmati subsidi solar Rp 1000 per liter adalah masyarakat yang memiliki kendaraan, yang masuk dalam golongan orang mampu.

"Kan pengguna solar orang yang punya kendaraan bermotor," kata Sudirman, di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Sudirman melanjutkan, jika subsidi tersebut dikurangi Rp 650 per liter, dananya akan dialihkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan pendidikan, yang dapat dinikmati masyarakat miskin.

"Yang punya waduk siapa? Orang miskin. Pengguna jalan kereta api siapa? Pengguna jalan sekolah masyarakat banyak," tutur Sudirman.

Menurut Sudirman, pengurangan subsidi tersebut merupakan usaha pemerintah untuk menggeser subsidi ke sektor produktif, ‎yang akan membuat masyarakat lebih tangguh.

‎"Prinsipnya kita masih ingin beri subsidi ke masyarakat satu fiskal makin banyak subsidi yang bisa digeser ke sektor produktif itu lebih baik," tutup Sudirman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya