Usai Lebaran, Pengusaha Jamin Stok dan Harga Makanan Masih Stabil

Pemerintah memperpanjang larangan pengoperasian truk barang dari 10 Juli menjadi 12 Juli 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Jul 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 16:30 WIB
Ini Perubahan Pola Belanja di Pasar Tradisional dan Ritel
Jumlah pasar modern di seluruh Indonesia mencapai 23 ribu unit. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 14 persen dalam tiga tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memastikan stok makanan dan minuman di wilayah Jakarta masih mencukupi.

Stok tetap terjamin ‎meskipun pemerintah memperpanjang masa larangan operasi truk barang selama arus mudik dan balik Lebaran.

"Kemarin setelah Lebaran selesai, saya pantau kalau di Jakarta memang stok masih cukup. Terutama di outlet ritel modern dan saya lihat tidak ada kekurangan sampai hari ini. Meskipun truk belum boleh jalan diperpanjang masa off tapi kelihatannya masih cukup," ujar Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman di Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Kecukupan ketersediaan stok makanan dan minuman ini karena sebelum larangan tersebut berlaku, produsen telah mempersiapkan strategi distribusi produk ke berbagai wilayah, terutama ke Jakarta.

"Kita sudah antisipasi sampai ke daerah daerah dan kebetulan untuk pangan olahan tidak ada masalah," tutur dia.

Namun demikian, Adhi mengaku, pihaknya masih menunggu laporan dari masing-masing daerah terkait dengan ketersediaan stok makanan dan minuman. Sebab selama Lebaran kemarin, konsumsi justru banyak terjadi di daerah, terutama yang menjadi tujuan mudik.

"Cuma saya lagi menunggu laporan dari apakah dari daerah masih cukup atau stok out dari distribusi," dia mengatakan.

Sementara untuk harga, Adhi menyatakan setelah Lebaran harga makanan dan minuman masih cenderung stabil. "Harga pun stabil bahkan beberapa melakukan promosi promosi penjualan termasuk kita ikut mendukung pasar murah," tandas dia.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya