Liputan6.com, Jakarta Pengamat Valas Farial Anwar mendukung langkah Bank Indonesia (BI) memperbarui tampilan uang rupiah dengan 11 pahlawan di uang kertas maupun uang logam. Namun BI diingatkan agar meningkatkan kualitas uang baru ini supaya tidak mudah dipalsukan dan rusak.
"Kalau mencetak uang baru diperlukan, tidak masalah, tapi tingkatkan kualitasnya. Karena bahan kertas yang sekarang mudah hancur, gampang lecek," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (18/9/2016).
Baca Juga
Utamanya, Farial mengatakan, mata uang rupiah yang baru harus tidak mudah dipalsukan meskipun teknologi sekarang ini sudah semakin maju. Sebabnya, kasus pemalsuan atau penggandaan uang kian marak, apalagi menjelang Hari Raya.
Yang tak kalah penting, dia menyarankan, uang rupiah baru harus menggunakan bahan kertas yang dikombinasikan dengan plastik sehingga tidak mudah hancur. Sebab Farial mengatakan bahwa budaya masyarakat Indonesia selalu meremas dan melipat uang kertas.
"Karakter masyarakat kita selalu meremas, melipat uang sehingga uang rupiah jadi lecek, kotor, jijik, penuh kuman. Jadi masyarakat harus diedukasi juga supaya memperlakukan rupiah dengan baik," jelas Farial. (Fik/Nrm)