Jurus Menteri Eko Putro Angkat Potensi Desa

Pelatihan pemberdayaan ekonomi desa menjadi penting jika melihat potensi yang ada di desa besar.

oleh Dhita Koesno diperbarui 24 Sep 2016, 15:08 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2016, 15:08 WIB
20160727-Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo-Jakarta
Eko Putro Sandjojo resmi ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menggantikan, Marwan Jafar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pelatihan pemberdayaan ekonomi desa menjadi penting jika melihat potensi yang ada di desa besar. Hal ini menjadi satu kekuatan desa untuk bisa mendongkrak perekonomian dan menyediakan lapangan kerja.

Demikian pesan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, saat berbincang dengan masyarakat Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta, Sabtu (24/9/2016).

Menurut Eko Sandjojo, karena yang paling mengerti kebutuhan desa adalah masyarakat desa sendiri, maka potensi yang ada di desa itu bisa dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat desa dengan tidak mengabaikan potensinya.

"Kita sekarang polanya mencari lokasi-lokasi khusus pada desa, kita identified butuhnya apa, karena desa yang maju itu saya lihat yg mempunyai tiga kriteria, pertama fokus, kemudian mempunyai skala ekonomi dan ketiga memiliki sarana pasca panen," ujar Eko.

​Eko mengatakan , saat ini kementerian PDT dan transmigrasi terus melakukan roadshow ke berbagai desa di daerah dan bertemu pemerintah setempat demi mendapat masukan-masukan dan jika sudah ditentukan, pihaknya bersama kementerian lain akan langsung mendampingi ke desa-desa untuk mengembangkan potensi desa tersebut.

"Misalnya desa itu mau nanam jagung kita sediakan tanahnya untuk menanam, Kementerian Pertanian akan siapkan bibitnya dan memberikan traktor, Kementerian PU akan memberikan irigasi yang besar dan PDT melalui dana desa bikin irigasi yang tersier seperti jalan-jalan desa, Kementerian BUMN bantu kreditnya, melalui Bulog bantu sarana pasca panen," Jelas Eko.

Oleh karena itu, perlu dibuat pelatihan seperti administrasi, pengelolaan keuangan, manajemen Bumdesa dan pelatihan lain yang mendukung pengembangan perekonomian desa.

​Saat menjawab pertanyaan masyarakat soal pengangkatan pegawai desa yang masih honorer, menurutnya yang terpenting​ ​​adalah mengajari masyarakat khususnya pemuda menjadi pengusaha. Pemuda diajari untuk membentuk sesuatu, mengubah persoalan menjadi peluang.

Berdasarkan perbincangan tersebut Menteri Desa melihat banyak yang bisa dikembangkan di Desa Umbulharjo selain wisata. Untuk pengembangan Bumdesa, menteri melihat ada potensi besar bisa dimanfaatkan, antara lain pengelolaan umbul, ternak, pemanfaatan sampah dan jasa.

​Dana desa tahun anggaran 2016 sebesar 46 triliun leb​ih​​​​​ atau meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya​. Jika ​d​ibagi-bagi setiap desa bisa mendapatkan 400 sampai 800 juta per desa. Belum lagi mendapat bagian dari propinsi dan kabupaten. Bisa lebih dari 1 miliar per desa. (Dhita Koesno/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya