Harga BBM di RI Termasuk Murah, Ini Kata Pertamina

PT Pertamina (Persero) mengakui harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih rendah dibanding negara lain.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Okt 2016, 13:32 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 13:32 WIB
PT Pertamina (Persero) mengakui harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih rendah dibanding negara lain.
PT Pertamina (Persero) mengakui harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih rendah dibanding negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengakui harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih rendah dibanding negara lain. Hal tersebut membuat Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang harga BBM-nya paling murah.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, rendahnya harga BBM di Indonesia karena efisiensi yang dilakukan Pertamina dalam proses pengadaan BBM. "Ya memang rendah karena efisiensi," kata Bambang, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Bambang melanjutkan, selain efisiensi rendahnya harga BBM di Indonesia disebabkan oleh pungutan pajak terhadap BBM yang masih reatif sedikit, pajak tersebut adalah Pajak Penambahan Nilai (PPN) 10 persen yang dipungut pemerintah pusat dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang nilainya ditentukan oleh pemerintah daerah, tetapi rata-rata 5 persen.

Akan tetapi, Pertamina mengakui rendahnya harga BBM di Indonesia belum merata. Hal tersebut karena BBM untuk kapal dan industri pengenaan pajak masih tinggi. Berbeda dengan di negara lain yang sudah dibebaskan.

Oleh karena itu, perlu ada pengurangan pajak agar harga BBM untuk kedua sektor tersebut bisa lebih rendah. "Namun untuk marine (bunker kapal) dan industri, harga kita cukup tinggi akibat adanya PPN dan PBBKB. Sedangkan beberapa negara malah membebaskannya untuk meningkatkan daya saing industri," ucap Bambang.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg memperlihatkan negara dengan harga bahan bakar termurah di dunia. Data ini mengurutkan harga bahan bakar dari 61 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Berikut ulasannya:

10. Pakistan
Harga BBM: US$ 0,61 atau Rp 7.922 per liter (kurs 1 US$ = Rp 12.987)

Walau memiliki harga bahan bakar yang cukup murah, membeli bahan bakar di Pakistan tidaklah mudah bagi para pekerja. Apabila dirata-ratakan mereka harus menghabiskan lebih dari upah setengah hari kerja agar mampu membeli bahan bakar.

Oleh karena itu, penduduk Pakistan lebih memilih menggunakan gas alam terkompresi (compressed natural gas) sebagai bahan bakarnya.

9. Indonesia
Harga BBM: US$ 0,59 atau Rp 7.662 per liter

Indonesia menempati peringkat kesembilan sebagai negara dengan harga bahan bakar termurah. Rata-rata penduduk Indonesia harus mengeluarkan 5,83 persen pendapatannya sehari untuk membeli bahan bakar.

8. Rusia
Harga BBM: US$ 0,59 atau Rp 7.662 per liter

Rusia memiliki harga bahan bakar US$ 0,59 atau setara dengan Rp 7.662 per liter. Sebagai salah satu negara penghasil minyak.

Rusia menempati peringkat ke-33 dalam hal keterjangkauan harga bahan bakar.

7. Nigeria
Harga BBM: US$ 0,46 atau Rp 5.974 per liter

Sama seperti Pakistan, penduduk di Nigeria juga kesulitan untuk menjangkau harga bahan bakar di negaranya. Rata-rata pengemudi di Nigeria menghabiskan 55,93 liter bahan bakar dalam setahun. Angka ini menempatkan Nigeria di posisi ke 58 dalam hal keterjangkauan harga bahan bakar.

6. Uni Emirat Arab
Harga BBM: US$ 0,45 atau Rp 5.844 per liter

Besarnya pendapatan yang didapat oleh penduduk Uni Emirat membuat penduduknya tidak sulit untuk membeli bahan bakar. Rata-rata penduduk UAE memiliki pendapatan US$ 103,95 atau Rp 1,35 juta per hari.

5. Malaysia
Harga BBM: US$ 0,41 atau Rp 5.324 per liter

Malaysia menempati posisi kelima sebagai negara dengan harga BBM termurah di dunia. Penduduk di Malaysia rata-rata mengelurakan 1,59 persen pendapatannya sehari untuk membeli bahan bakar.

4. Kuwait
Harga BBM: US$ 0,35 atau Rp 4.545 per liter

Tingkat keterjangkauan harga bahan bakar d Kuwait menempati posisi keempat di seluruh dunia. Tak heran, penduduk di Kuwait memiliki pendapatan US$ 71,95 atau setara dengan Rp 934 ribu sehari.

Dengan uang tersebut, pasti tidak sulit bagi mereka untuk membeli bahan bakar yang dipatok dengan harga US$ 0,35 atau Rp 4.545 per liter.

3. Iran
Harga bahan bakar: US$ 0,34 atau Rp 4.415 per liter

Peringkat ketiga ditempati oleh Iran dengan harga BBM US$ 0,34 atau Rp 4.415 per liter. Rata-rata penduduk Iran harus mengeluarkan 2,73 persen pendapatan per harinya untuk membeli bahan bakar. Pendapatan rata-rata penduduk negara ini adalah US$ 12,45 atau Rp 161.688 per hari.

2. Arab Saudi
Harga BBM: US$ 0,24 atau Rp 3.116 per liter

Penduduk di Arab Saudi hanya perlu mengeluarkan 0,44 persen pendapatannya dalam sehari agar bisa membeli bahan bakar. Tingkat keterjangkauan harga bahan bakar di negara ini menempati posisi kelima di seluruh dunia.

1. Venezuela
Harga BBM: US$ 0,01 atau Rp 129 per liter

Harga bahan bakar termurah dipegang oleh Venezuela. Harga bahan bakar di negara ini dibanderol US$ 0,01 atau Rp 129 per liter. Venezuela juga menempati peringkat pertama sebagai negara dengan harga bahan bakar paling terjangkau untuk penduduknya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya