Jonan Janji Sederhanakan Izin Pembangunan Pembangkit Listrik

Menteri ESDM Ignasius Jonan menargetkan proses perizinan untuk pembangunan pembangkit listrik bisa kurang dari 150 hari.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2016, 14:02 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2016, 14:02 WIB
20161017-Setijab Menteri ESDM Baru, Ignasius Jonan-Jakarta
Menko Kemaritiman yang juga Plt Menteri ESDM Luhut Panjaitan berjabat tangan dengan Ignasius Jonan sebelum dimulainya acara sertijab dari Luhut ke Jonan sebagai Menteri ESDM baru, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM Ignasius Jonan akan kembali menyederhanakan perizinan pembangunan pembangkit listrik. Meskipun sebelumnya beberapa perizinan sudah dipangkas, tetapi menurut Jonan belum maksimal.

"Tugas saya sampai akhir tahun, ini coba diusahakan untuk lebih bisa menyederhanakan perizinan," kata Jonan di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Saat ini perizinan pembangunan pembangkit listrik terdiri dari 25 perizinan dengan lama proses mendapatkannya 256 hari.

Jonan sendiri menargetkan proses perizinan itu bisa kurang dari 150 hari. "Jumlah perizinan kalau bisa satu saja, jadi tidak kebanyakan meja," tegas dia.

Mengenai perizinan apa saja yang ingin disasar Jonan untuk disederhanakan, dia mengaku saat ini masih dalam tahap pendalaman.

‎Menurut Jonan, percepatan ini perlu dilakukan guna mendorong target elektrifikasi Indonesia pada 2019 mencapai 97 persen. Tak hanya itu, diharapkan juga dapat memicu percepatan program 35 ribu Mega Watt (MW).

"Sekarang itu kalau dihitung dalam dua tahun terakhir elektrifikasi kita itu naik 5 persen, kapasitas yang terpasang dari dua tahun lalu 53.580 MW menjadi saat ini 57.603 MW," ungkap Jonan.

Sebelumnya, Jonan juga mengatakan akan menyederhanakan periiznan di sektor mineral sehingga memberikan kemudahan investasi pada sektor yang menyangkut dengan sumber daya alam. "Kemudahan berinvestasi, memang ada sebagian sudah selesai tapi banyak yang belum," kata Jonan.

Jonan mengungkapkan, kemudahan investasi ‎berkaitan dengan kecepatan waktu dalam menjalankan bisnis, dengan begitu dia akan mempercepat proses bisnis di sektornya.

"Bisnis masalah timing masalah speed ini perlu dicepatkan, contoh Blok Mahakam proses pengalihan ke Pertamina. Kita coba speed-nya biar lebih cepat, caranya nanti saja yang penting cepat," terang Jonan.

Menurut Jonan, ‎Kementerian ESDM akan menggenjot proses investasi lebih mudah lagi. Dia akan membentuk tim khusus agar fokus pada kemudahan investasi.

"Akan kita genjot supaya lebih cepat selesai, bikin tim sendiri khusus, konsentrasi ini untuk kemudahan ada," tutup Jonan. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya