Liputan6.com, Jakarta Mega proyek pembangkit kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) diperkirakan tidak mencapai target. Hasil sidang Dewan Energi Nasional (DEN) menyimpulkan pembangkit listrik yang terbangun dari program tersebut minimal hanya mencapai sekitar 19 ribu MW pada 2019.
Anggota DEN Dwi Hary Soeryadi mengatakan, tak tercapainya target pembangkit Program 35 ribu MW ‎atas berbagai pertimbangan.
"Program 35 ribu MW di tahun 2019 diperkirakan mencapai19 ribu MW minimal dengan berbagi macam pertimbangan," kata Dwi usai sidang DEN, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta (14/11/2016).
Baca Juga
‎Anggota DEN Reinaldi ‎Dalimi menambahkan beberapa pertimbangan antara lain proyek pembangkit yang menyelesaikan proses penyelesaian pembiayaan (financial close) pada akhir 2016 baru berkapasitas 19,7 ribu MW.
"Mengenai 19 ribu MW, sudah disepakati minimal 19 ribu MW, pembangkit financial closing 19,7 ribu MW pada akhir 2016," dia menjelaskan.
Reinaldi melanjutkan, ‎dengan mengacu pada perhitungan waktu pembangunan pembangkit‎, akan memakan waktu rata-rata selama 36 bulan. Sehingga pembangkit yang sudah menempuh proses financial close tersebut diperkirakan rampung pembangunannya pada 2019.
‎
Selain itu, ‎masih ada 30 pembangkit listrik dalam program 35 ribu MW yang belum melalui pembebasan lahan. Hal ini yang mendorong jika pembangkit yang beroperasi 35 ribu MW bisa pada 2019.
"Sudah dipastikan tidak mencapai 35 ribu MW ada 30 pembangkit lokasinya belum ditetapkan kalau belum ditetapkan tidak mungkin 2019," tutur dia.
‎‎Menurut Reinaldi pengoperasian pembangkit 19 ribu MW pada 2019 karena mengacu pada perkiraan pertumbuhan ekonomi ‎6 persen. Namun, meski begitu PT PLN (Persero) akan berusaha mencapai lebih dari 19 ribu MW dengan melakukan berbagai percepatan.
‎"Tapi PLN berusaha melebihi itu, asumsi pembebasan tanah kontrak bisa dipercepat, kalau bisa dipercepat lebih 19,7 ribu MW," tutup dia. (Pew/Nrm)
Advertisement