Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan aksi demo 2 Desember tidak mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini karena para investor tersebut telah percaya dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Thomas mengatakan, dirinya sempat khawatir maraknya aksi demo belakangan ini akan menimbulkan sentimen negatif investor terhadap Indonesia. Namun sejauh ini kekhawatiran tersebut tidak terbukti.
"Kejutan positif dari konferensi investasi minggu ini, malah investor nggak begitu khawatir memikirkan hal ini. Saya tadinya khawatir akan memberikan sentimen negatif ke investor. Tapi sejauh ini masih belum," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Advertisement
Thomas mengatakan, optimisme para investor terhadap stabilnya iklim investasi di Indonesia karena tingginya kepercayaan ‎terhadap kepemimpinan Jokowi. Bahkan dukungan terhadap pemerintah dinilai terus meningkat.
"Karena Pak Jokowi sudah famous di seluruh dunia sebagai lambang pluralisme, lambang pro rakyat, lambang pro investasi. Jadi semakin di demo semakin banyak dukungan internasional ke dia. Jadi saya rasa dukungan internasional semakin kencang," kata dia.
Baca Juga
Dia juga menyatakan, aksi demo 2 Desember ini juga bukan sebagai bentuk ketidakstabilan politik di dalam negeri. ‎Sebab menurut dia, Jokowi masih mendapatkan dukungan yang besar dari parlemen.
"Saya enggak melihat demo ini sebagai ketidakstabilan politik. Pak Presiden tetap punya majority di DPR, approval rating Presiden di daerah masih 70 persen. Jadi saya menilai pemerintah sangat stabil. Bahwa ada unjuk rasa dan isu tertentu, nanti juga Pilkada DKI selesai semua lewat. Investor sudah biasa. Apalagi di negara lain juga banyak ancaman politik. Kita sudah melewati Brexit, sudah melewati dengan baik terpilihnya Donald Trump. Jadi ini nggak ada apa-apanya," jelas dia.
Selain itu, lanjut Thomas, saat ini aksi demo bukan hanya marak terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Dan kondisi Indonesia dinilai lebih baik dari negara-negara tersebut.
‎"Kebetulan bukan cuma kita lagi banyak demo. Negara lain juga lagi kacau. Saya tidak mau tunjuk jari ke negara tertentu, tapi bukan hanya Indonesia yang mengalami pemanasan politik. Tapi negara lain juga mengalami. Di seluruh dunia ini biasa," tandas dia.
Untuk diketahui, beberapa organisasi masyarakat dan juga buruh akan melakukan aksi turun ke jalan pada 2 Desember. Aksi pada demonstrasi yang disebut dengan demo 2 Desember tersebut akan berlangsung di Monas dan juga balai kota. (Dny/Gdn)