Meleset dari Target, KCJ Angkut 280 Juta Penumpang di 2016

Pada tahun ini, KCJ menargetkan jumlah penumpang yang bisa diangkut selama setahun naik menjadi 292 juta.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jan 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 14:00 WIB
20151221-KA-Jakarta-Kota--Tanjung-Priok-YR
PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengoperasikan lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/12). Pengoperasian rute akan difasilitasi oleh commuter line yang dioperasikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengangkut 280 juta penumpang sepanjang 2016. Jumlah penumpang kereta ini meleset dari target perusahaan sebanyak 285 juta penumpang.

Direktur Utama KCJ M Nurul Fadhila menjelaskan, tidak tercapainya target tersebut karena perusahaan tidak ingin mengorbankan kualitas pelayanan demi memenuhi target tersebut.

"Memang realisasi 2016 tidak tercapai, jadi realisasi kita hanya 93,8 persen dari targetnya 285 juta itu. Sebenarnya kami bisa memaksakan jika ingin mencapai 100 persen, tapi itu akan semakin ruwet," kata Fadhila di Hotel Double Tree, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Fadhila menjelaskan, keruwetan yang dikhawatirkannya adalah di Stasiun Manggarai. Jika ‎target tersebut dipaksakan bakal membuat waktu tunggu KRL akan semakin lama. Ini terjadi karena akan semakin banyak rangkaian yang beroperasi.

Saat ini, KCJ hanya bisa memaksimalkan target tersebut mencapai 93,8 persen dengan cara penambahan gerbong dalam satu rangkaian KRL. Salah satunya penambahan gerbong menjadi 12 untuk rute Bogor-Jakarta Kota.

"Kalau kita paksa akan banyak keluhan di Manggarai itu. Di sisi lain kami juga tidak bisa kurangi perjalanan keretanya, bisa menumpuk di stasiun keberangkatan," papar dia.

Sementara pada tahun ini, KCJ menargetkan jumlah penumpang yang bisa diangkut selama setahun naik menjadi 292 juta. "Untuk terus mengakomodir peningkatan jumlah pengguna jasa, perpanjangan rangkaian dengan formasi 12 kereta juga akan terus dilakukan," tutup Fadhil. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya