Liputan6.com, Jakarta - Dewi fortuna nampaknya tidak berpihak pada miliarder Jepang satu ini. Tadashi Yanai dikenal sebagai orang terkaya di Jepang.
Kekayaan pria 67 tahun ini didapat dari kesuksesan bisnis ritel fashion-nya di bawah perusahaan Fast Retailing. Perusahaan tersebut membawahi beberapa merek seperti J Brand, Theory dan Uniqlo.
Namun sayangnya, ia harus rela kekayaannya turun drastis pada minggu lalu. Seperti dilaporkan Bloomberg, Kamis (12/1/2017) Tadashi Yanai kehilangan US$ 1,4 miliar atau setara dengan Rp 18,6 triliun dalam sehari akibat penurunan penjualan di beberapa toko pakaiannya dan anjloknya saham perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
Uniqlo dilaporkan mengalami penurunan penjualan sebesar 5 persen sehingga berdampak pada turunnya saham Fast Retailing sebesar 7 persen. Pihak perusahaan menjelaskan bahwa turunnya penjualan ini disebabkan karena cuaca yang tiba-tiba berubah. Hal ini akhirnya membuat produk musim dingin tidak terjual
"Penurunan penjualan di beberapa toko disebabkan cuaca yang berubah. Produk musim dingin tidak laku lagi akibat cuaca sudah berubah menjadi hangat," ungkap pihak perusahaan dalam laporan tahunannya.
Penurunan kekayaan tersebut membuat Tadashi Yanai tergelincir enam peringkat di Bloomberg Billionaires Index. Kini ia menempati posisi miliarder terkaya nomor 44 dengan kekayaan US$ 17,7 miliar.
Hingga kini, penurunan kekayaan Tadashi Yanai dianggap sebagai kerugian terbesar yang dialami oleh miliarder di tahun 2017.