Liputan6.com, Karawang - Perum Peruri mengincar produk digital dalam rencana pengembangan bisnis dalam 5 tahun ke depan atau sampai 2021.
Perum Peruri menargetkan kontribusi pendapatan bisnis konvensional 59 persen, bisnis internasional 9 persen, bisnis digital 32 persen.
Direktur Utama Perum Peruri Prasetio menjelaskan, produk digital yang dimaksud terkait sistem pengaman. Sebagai contoh barcode.
"Misalnya obat bisa dikasih barcode, kita bisa track bahwa ini asli. Supaya tidak ada barang yang dikatakan 'ilegal' atau palsu di pasaran salah satunya mitigasi kita ingin menjual sistem yang dinamakan track and trace. Bisa juga untuk pita cukai, farmasi produk yang sifatnya sistem," jelas dia, di Karawang Jawa Barat, Rabu (18/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Peruri juga mengincar bisnis kartu pintar (smart card industry). Meski tak menerangkan secara rinci, tapi untuk mewujudkan hal tersebut diakui membutuhkan dorongan yang bersifat non organik.
"Kita juga akan mengembangkan smart card industry. Kita sudah punya kompetensi untuk mencetak, tapi untuk dalam skala besar kita menjajaki untuk tumbuh secara non organik dengan cara merger akuisisi untuk perusahaan target yang kriterianya sesuai dengan yang kita kehendaki. Tentu prosesnya harus melalui konsultasi dengan pemilik modal," jelas dia.
Bukan hanya itu, dia mengatakan Peruri juga mengincar sistem layanan pemerintah.
"Government solution atau digital solution. Ini sistemnya yang merancang kita sehingga semua kebutuhan government itu bisa kita penuhi atau fasillitasi sistemnya. Misal untuk mengurus pajak, membayar STNK. Ini pasar," tandas dia.(Amd/Nrm)