Pertimbangkan 4 Hal ini Sebelum Pekerjakan Karyawan

Sebagai pemimpin perusahaan, Anda pastinya tak ingin sekedar menerima orang tanpa melihat latar belakang serta bakat yang dimiliki.

oleh Dhita Koesno diperbarui 20 Jan 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 07:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang pemimpin di perusahaan memang banyak tantangan dan tanggungjawab yang harus dilakukan. Salah satunya dalam hal memilih karyawan yang akan bekerja di perusahaan.

Sebagai pemimpin perusahaan, Anda pastinya tak ingin sekedar menerima orang tanpa melihat latar belakang serta bakat yang dimiliki. Salah memilih orang maka akibatnya pun bisa fatal juga buat perusahaan​.​

Melansir laman Fortune, berikut ini ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebelum mempekerjakan karyawan di perusahan Anda:

1. Tentukan tujuan Anda

Tanyakan pada diri sendiri kira-kira mau dibawa kemana perusahaan Anda dalam enam bulan, satu tahun atau bahkan enam tahun ke depan.

Apa yang akan dilakukan perusahaan dan para pekerja Anda untuk mengembangkan perusahaan? Sebelum merekrut karyawan, sebaiknya Anda sudah tahu dan paham kira-kira apa tujuan yang ingin dicapai, sampaikan hal itu pada calon karyawan Anda.

Ketika pertama kali karyawan bergabung, maka dia telah siap secara mental dan karakter memajukan perusahaan. Pastikan dia bisa konsisten dengan nilai, wawasan, serta strategi yang diterapkan perusahaan.

Tak ada keluhan atau alasan lain yang mungkin keluar dari mulut para calon karyawan selama proses tersebut berlangsung. Anggaplah bahwa dia telah setuju semenjak awal memasukkan lamaran di perusahaan Anda.

2. Pertahankan dan motivasi karyawan yang punya kompetensi

Mengembangkan bakat serta kemampuan karyawan selama di perusahaan adalah tugas yang cukup berat. Pasalnya ada karyawan yang perkembangannya sangat pesat dan adapula yang sebaliknya.

Langkah tersulit biasanya mempertahankan dan mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan. Ada kalanya mereka ingin lepas dan mencoba peruntungan di perusahaan lain.

Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Anda. Selain itu, bisa saja karyawan yang belum lama bergabung namun berpotensi memutuskan untuk keluar. Hal inilah yang coba dihindari oleh perusahaan.

Sebaiknya pertahankan staf lama dan beri motivasi, akan lebih baik mempertahankan karyawan lama yang sudah bisa membuktikan diri membuat perusahaan lebih maju tapi Anda menaikkan bayarannya, daripada mempekerjakan dan membayar orang baru yang belum bisa dipastikan kemampuannya untuk membuat perusahaan berkembang.

Karyawan kompeten

3. Rekrut dan wawancara calon karyawan kompeten sebanyak mungkin

Waktu yang tepat untuk melakukan wawancara adalah sebelum perusahaan butuh. Hal ini akan memudahkan Anda saat sewaktu-waktu membutuhkan karyawan dalam waktu secepatnya. Tanyakan tentang kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki, pengalaman kerja dan berapa gaji yang dibutuhkan.

Begitu banyak calon​ berkompeten yang masih menganggur dan belum mendapat pekerjaan. Padahal bila diberi kesempatan, bukan tidak mungkin mereka bisa memajukan perusahaan.

Inilah mengapa kebanyakan perusahaan akhirnya membuka lowongan pekerjaan demi merekrut sebanyak mungkin calon karyawan yang berkomitmen dan kompeten. Dalam proses rekrutmen ini, karakter yang dicari haruslah sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.

Tapi jangan langsung menyetujui penawaran mereka, beri waktu untuk Anda memikirkannya dan cari tahu kira-kira berapa yang upah layak yang akan Anda berikan.

4. Terapkan masa percobaan

Jika sudah cocok dan yakin akan mempekerjakannya, beri waktu 3 atau 6 bulan untuk percobaan, jika bagus dan sesuai harapan, maka Anda bisa mempekerjakannya lebih lanjut sebagai karyawan.

Masa percobaan akan memungkinkan perusahaan dan calon karyawan ​merasa mengetahui ​ satu sama lain dan menjadi jujur ​​tentang apa yang diharapkan masing-masing pihak.

Jika sudah melakukan cara-cara tersebut, yakinlah bahwa Anda akan jarang menemui masalah dan meminimalkan risiko yang akan terjadi antara Anda dan karyawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya