Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan mendapat tambahan pasokan gas baru dari lapangan minyak dan gas bumi (migas) Jangkrik sebesar 450 Million Standard Cubic Feet per Day atau juta meter kaki kubik per hari (mmscfd). Lapangan minyak dan gas Jangkrik merupakan bagian dari Blok Muara Bakau, Kalimantan Timur.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, produksi gas dari Lapangan Jangkrik mencapai 450 mmscfd, atau sekitar 6 sampai 7 persen dari produksi gas Indonesia.
"Jadi itu sama dengan 6-7 persen dari kapasitas produksi gas bumi Indonesia secara keseluruhan," kata Jonan di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Advertisement
Jonan berharap, produksi gas dari lapangan tersebut meningkat menjadi 800 mmscfd. Rencananya lapangan tersebut akan mulai memproduksi gas pada pertengahan 2017 atau lebih cepat 12 bulan dari yang dijadwalkan.
"Pada saat ini diharapkan kalau bisa ditingkatkan kapasitasnya, kalau bisa sampai dengan 800 mmscfd," tutur Jonan.
Menurut Jonan, investasi Lapangan Jangkrik sebesar US$ 4,2 miliar, atau lebih hemat US$ 300 juta dari rencana awal sebesar US$ 4,5 miliar. Lapangan migas tersebut digarap Eni Muara Bakau B.V. dengan porsi 51 persen, ENGIE E&P 33,3 persen, dan PT Saka Energi Muara Bakau 11,7 persen.
"Ini bisa menghemat US$ 300 juta jadi dari yang direncanakan US$ 4,5 miliar. Itu kurang lebih sekarang hanya sekitar US$ 4,2 miliar. Itu besar sekali loh sekitar Rp 5 triliun lebih," tutup Jonan.