Industri Perbankan Tak Mudah Biayai Sektor Migas

Bank nasional yang ingin melayani industri pencarian migas atau hulu, harus melawati tahap panjang dan seleksi ketat

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Apr 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 16:00 WIB
Peluang yang Diciptakan oleh Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi
Dibutuhkan kerja sama untuk serangkaian aktivitas panjang mulai dari eksplorasi sampai tahap produksi Migas.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI, ditelah dipercaya untuk memberikan pelayanan jasa ‎pada sektor hulu minyak dangas bumi (migas) Indonesia. Namun, untuk mendapat kepercayaan tersebut ternyata tidak mudah.

VP Transactional Banking & Services Sri Indhira ‎mengatakan, bank nasional yang ingin melayani industri pencarian migas atau hulu, harus melawati tahap panjang dan seleksi ketat. Selain itu, juga harus mampu bersaing dengan bank asing.

‎"Tidak mudah menjadi bank penyedia layanan industri migas,tahapannya luar biasa diseleksi. Kita diuji apakah bisa lebih superior dari bank asing," kata Sri, di Serang, Banten, Sabtu (8/4/217).

Sri mengungkapkan, untuk mendapat kepercayaan BNI telah memberikan solusi untuk industri hulu migas dalam menjalankan kegiatan operasinya. Seperti memberikan pinjaman, pelayanan lindung mata uang (hedging) dan pembayaran serta penerimaan uang yang dilakukan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

"Produk yang kita tawarkan adalah solusi untuk hulu migas, itu menjadi unggul di antara bank lainya," ucap Sri.

‎Sri menyebutkan, salah satu realisasi pendanaan yang diberikan BNI adalah pada pembangunan kilang gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) Tangguh train 3 Papua Barat, sebesar US$ 25 juta.

"BNI telah melayani pendanaan untuk pembangunan kilang LNG Tangguh train 3, di Papua Barat," tutup Sri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya