Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menjadikan Bandara Adi Soemarmo sebagai kota bandara atau airport city. Untuk itu, Kemenhub akan menyusun masterplan pengembangan bandara ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Susanto mengatakan, konsep airport city sangat relevan untuk dikembangkan agar Bandara Adi Soemarmo menjadi pusat kegiatan roda perekonomian.
Di area bandara ini akan dibangun berbagal fasilitas yang terintegrasi untuk melayani kebutuhan warga kota dan kegiatan sekitarnya seperti pusat perbelanjaan, hotel. apartemen, gedung penemuan, pusat rekreasi, dan lain-lain.
Advertisement
Baca Juga
Sementara di dunia penerbangan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya bandara ini dijadikan sebagai pusat maintenance pesawat terbang (MRO) mengingat dengan fungsi sebagai airport hub akan banyak pergerakan pesawat dari dan ke Solo. Serta akan banyak pula pesawat yang bermalam (RON) di Bandara Adi Soemarmo.
"Pergerakan pesawat belum ada target. Tapi biasanya airline ke sana ada dua kepentingan. Dijadikan hub atau RON-nya jadi pesawat di sana nginep, kalau RON di Jakarta tidak dapat tempat," ujar dia di Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Dia menjelaskan, setelah dioperasikannya Bandara Adi Soemarmo sebagai hub sejak September 2016 lalu, pertumbuhan jumlah penumpang di bandara ini meningkat tajam sampai mencapai angka 48 persen.
Jumlah penumpang ini masih akn tersebut bertambah dengan keberadaan kereta bandara yang groundbreaking pembangunannya disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu 8 April 2017. "Adanya kereta bandara ini akan memperlancar mobilitas penumpang dari menuju Bandara Adi Soemarmo," kata dia.
Rencana pengembangan bandara yang didukung penuh oleh pemerintah pusat ini, lanjut Agus, membuat pertumbuhan hotel di kawasan bandara terus meningkat. Saat ini setidaknya ada 25 hotel bermunculan di kawasan ini diprediksi bakal berkembang menjadi kawasan bisnis ini.
"Multiplier effect ini tentunya akan merembet sepanjang jalan yang dilalui oleh Airport Train Shuttle ini, menjadikan beberapa pusat keramaian baru. Sehingga Solo-Kartasura-Klaten-Prambanan-Jogja akan menjadi kesatuan big city," lanjut dia.
Selain itu, pengembangan kawasan ini akan semakin pesat dengan beroperasinya jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Kertosono dan juga ruas Solo-Boyolali-Salatiga-Bawen.
"Jika itu terealisasi, akan terwujud kawasan bandara dan sekitarnya sebagai kota satelit yang kegiatannya akan merembet ke stasiun-stasiun kereta di mana TOD (transit oriented development) terbangun," tandas dia.