Biaya Logistik RI Lebih Tinggi Dibanding Negara Lain di ASEAN

Pemerintah sendiri telah berupaya menekan porsi biaya logistik serta kecepatan logistik, yakni dengan paket kebijakan ekonomi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Apr 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 16:30 WIB
20161018-Ekspor Impor RI Melemah di Bulan September-Jakarta
Sejumlah truk peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). BPS mencatat, nilai ekspor September 2016 sebesar US$ 12,51 miliar, turun 1,84% dibanding bulan sebelumnya dan turun 0,59% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Biaya logistik di Indonesia mengambil porsi besar dalam produksi sebuah barang. Sebab itu biaya logistik di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara tetangga di ASEAN.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Heru Pambudi mengatakan, dari 100 persen biaya produksi barang, sebesar 25 sampai 26 persen merupakan biaya logistik.

Kondisi ini berbeda dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia yang porsi biaya logistiknya lebih rendah. "Kalau negara sebelah Thailand 15 persen. Vietnam, Malaysia 13 persen. Kalau dibandingkan Indonesia dua kali lipat," kata dia dalam capaian setahun program Pusat Logistik Berikat (PLB) di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Padahal, lanjut Heru, persaingan ke depan semakin ketat. Masing-masing negara akan semakin efisien. "Tantangan semakin besar, mengingat mereka semakin mengefisienkan," imbuh dia.

Dia mengatakan, pemerintah sendiri telah berupaya menekan porsi biaya logistik serta kecepatan logistik, yakni dengan paket kebijakan ekonomi II terkait PLB.

"Setelah setahun lebih sedikit PLB kita kembangkan, saat ini 34 perusahaan dengan lokasi di 42 yaitu Sumatera, Jawa Kalimantan. Sulawesi, Papua segera menyusul. Sehingg a nanti sesuai arahan Presiden semua pulau diwajibkan menyediakan logistic center," terang dia.

 

[vidio:]()

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya