Jokowi Geram Ada Proyek Pelabuhan tapi Tak Ada Akses Jalan

Presiden Joko Widodo meminta pembangunan di desa terintegrasi dengan pembangunan di provinsi dan pusat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Apr 2017, 10:48 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 10:48 WIB
Jokowi
Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta pembangunan di desa terintegrasi dengan pembangunan di provinsi dan pusat. Dia menyayangkan banyak proyek di desa yang belum terintegrasi.

Hal tersebut dikatakan Jokowi kala membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

"Provinsi, kabupaten, dan kota itu betul-betul harus terkonsolidasi dengan baik," ujar Jokowi.

Pasalnya, ujar Jokowi, banyak proyek-proyek di desa yang tidak seluruhnya fungsional karena tidak ada infrastruktur yang menunjang. Jokowi pun berpendapat proyek tersebut tidak memberikan kontribusi yang maksimal bagi perekonomian.

"Yang saya jumpai, ada waduk tidak ada irigasinya sudah bertahun-tahun. Di Aceh, saya diberitahu Pak Gubernur, saya lihat benar. Ada pelabuhan tidak ada jalan. Tidak hanya satu-dua. Artinya tidak terkonsolidasikan dengan baik, tidak terintegarasi antara pusat, provinsi, kabupaten dan kota," tuturnya.

"Berarti orientasinya hanya proyek, tidak menghasilkan output," ujarnya.

Jokowi mengharapkan hal ini tak lagi terjadi. Penggunaan anggaran harus tepat sasaran dan fokus, sehingga pembangunan dan perekonomian bisa tumnbuh dengan cepat.

"Pertajam prioritas, semakin sedikit akan semakin baik. Satu prioritas, dua prioritas itu akan lebih tajam lebih baik," ia menegaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya