Lippo Karawaci Cetak Laba Bersih Rp 143 Miliar di Kuartal I 2017

Sektor properti Indonesia pada kuartal I 2017 masih relatif lemah karena masyarakat masih enggan membeli properti.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Mei 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2017, 19:40 WIB
Lippo Karawaci

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun pada kuartal I 2017.

Jumlah tersebut menurun 2 persen jika dibanding kuartal I 2016. Untuk laba bersih, perseroan mampu membukukan angka Rp 143 miliar pada kuartal I 2017, turun sebesar 54 persen dibanding kuartal I 2016.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menyatakan, sektor properti Indonesia pada kuartal I 2017 masih relatif lemah karena masyarakat masih enggan membeli properti.

Hal ini disebabkan oleh program amnesti pajak yang masih berjalan serta Pemilihan Kepala Daerah serentak di 101 Provinsi dan Kabupaten di Indonesia yang telah menciptakan iklim yang kurang kondusif terhadap sektor ini.

"Namun, model bisnis kami yang berimbang antara development properti dengan bisnis recurring, telah menopang pendapatan perusahaan secara keseluruhan," jelas dia, Selasa (2/5/2017).

Pendapatan recurring Lippo Karawaci yang terutama ditunjang oleh pertumbuhan organik di divisi healthcare, meningkat secara sehat dan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan perusahaan.

Ketut melanjutkan, Lippo Karawaci akan terus mengembangkan bisnis dan pada saat bersamaan berinvestasi dalam perluasan jaringan rumah sakit dan jaringan mal ritel.

Secara rinci, pendapatan properti turun sebesar 28 persen menjadi Rp 712 miliar, memberikan kontribusi sebesar 28 persen terhadap total Pendapatan. Untuk pendapatan dari Divisi Urban Development menurun sebesar 47 persen menjadi Rp 392 miliar.

Pendapatan dari Divisi Large Scale Integrated meningkat sebesar 31 persen menjadi Rp 319 miliar pada kuartal pertama 2017 hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pengakuan Pendapatan dari Orange County.

Pendapatan Recurring memainkan peran penting dalam menyeimbangkan pelemahan siklus bisnis properti di Lippo Karawaci. Pendapatan recurring tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp 1,8 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 72 persen terhadap total pendapatan.

Pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh 13 persen menjadi Rp 1,4 triliun. Siloam mengelola 25 rumah sakit pada akhir kuartal pertama 2017. Kunjungan pasien rawat jalan tumbuh sebesar 12 persen. Laba bersih pada kuartal pertama 2017 sebesar Rp 40 miliar.

Pendapatan Divisi Komersial LPKR meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp 183 miliar terutama ditopang oleh peningkatan tajam dari Pendapatan Mal sebesar 57 persen menjadi Rp 97 miliar. Sementara itu, pendapatan hotel tetap stabil sebesar Rp 86 miliar.

Bisnis asset management yang terdiri dari town management dan portofolio  dan property management, tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp 234 miliar pada kuartal pertama 2017 sebagai hasil dari semakin membesarnya total kelolaan aset di bawah portofolio REITS. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya