Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersungkur selama sesi pertama perdagangan saham Kamis (6/2/2025). IHSG kembali meninggalkan posisi 7.000.
Mengutip data RTI, pada pukul 11.13 WIB, IHSG anjlok 1,7 persen ke posisi 6.902. Indeks LQ45 melemah 2,21 persen ke posisi 783. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Advertisement
Baca Juga
Pada sesi pertama perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.044,71 dan level terendah 6.898,88. Sebanyak 399 saham melemah sehingga bebani IHSG. 165 saham menguat dan 207 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 703.201 saham dengan volume perdagangan 7,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.324.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham consumer siklikal naik 0,06 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,49 persen.
Sektor saham energi merosot 0,81 persen, sektor saham basic terpangkas 1,83 persen, sektor saham industri turun 1,75 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,49 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan merosot 1,73 persen, sektor saham properti susut 1,14 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,62 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 1,27 persen dan sektor saham transportasi melemah 1,19 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, koreksi IHSG sedang berjalan pada skenario merah yang disampaikan sebelumnya. “Worstcase IHSG akan menguji 6.742-6.853,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, pergerakan IHSG masih dibebani oleh emiten big cap perbankan yang koreksi relatif dalam hari ini. Herditya menilai, hal itu lantaran rilis kinerja keuangan 2024 yang relatif moderat dan investor masih mencermati kinerja 2025 yang diperkirakan stagnan.
“Investor dapat lebih selektif pada portofolionya dan dapat mencermati rilis kinerja 2024 dari masing-masing emiten,” kata dia.
Top Gainers-Losers
Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:
- Saham KLBF naik 5,37 persen
- Saham MAPI naik 4,62 persen
- Saham SIDO naik 0,88 persen
- Saham ACES naik 0,68 persen
- Saham ICBP naik 0,46 persen
Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:
- Saham BMRI melemah 7,24 persen
- Saham SMGR melemah 3,82 persen
- Saham ANTM melemah 3,79 persen
- Saham GOTO melemah 3,53 persen
- Saham CTRA melemah 3,78 persen
Saham-saham LQ45 yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 1,4 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 622,3 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 539 miliar
- Saham ASII senilai Rp 138,4 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 110,5 miliar
Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BMRI tercatat 48.801 kali
- Saham BBCA tercatat 35.505 kali
- Saham BBRI tercatat 32.241 kali
- Saham ASII tercatat 11.630 kali
- Saham BBNI tercatat 9.154 kali
Advertisement
Prediksi IHSG Hari Ini 6 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Kamis (6/2/2025). IHSG akan menguji rentang area 6.974-7.007.
IHSG melemah 0,70 persen ke posisi 7.024 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Rabu, 6 Februari 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, pihaknya perkirakan dalam jangka pendek, IHSG masih rawan melanjutkan koreksi untuk menguji rentang area 6.974-7.007 terlebih dahulu.
“Tetap cermati area support 6.931, apabila IHSG menembus area tersebut, skenario merah akan berjalan. Di mana IHSG akan melanjutkan koreksinya untuk menguji 6.742-6.853,” kata Herditya.
Ia menuturkan, sebaliknya, apabila masih mampu bertahan di atas area supportnya, IHSG berpeluang menguji area 7.129-7.176 sebagai target terdekatnya. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.931,6.843 dan level resistance 7.182,7.254.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat koreksi dengan lower low (LL) level disertai volume. Ia mengatakan, meski berpeluang untuk melakukan rebound, tetapi selama di bawah resistance garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali membuat LL level dan menguji level terendahnya pada Januari 2025.
“Namun, jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50,” tutur dia.
Ia mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.95-7.150.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di level 7.000-7.150.