Meliput Berita di Korea Utara, Ini Biaya yang Harus Dikeluarkan

Salah satu yang termahal adalah biaya telepon dan internet di Korea Utara.

oleh Vina A Muliana diperbarui 12 Mei 2017, 20:27 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 20:27 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan dengan anggota milter di Pyongyang (AFP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan dengan anggota milter di Pyongyang (AFP)

Liputan6.com, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara jarang mengizinkan wartawan internasional untuk bisa masuk dan meliput kegiatan di negara komunis tersebut. Namun, dalam rangka perayaan hari lahir presiden dan pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pemerintah Korea Utara mengundang 121 jurnalis untuk melaporkan langsung perayaan yang terjadi di sana.

Kunjungan wartawan internasional ke Korea Utara ini menelan biaya yang tidak murah. Seperti dilaporkan Reuters, Jumat (12/5/2017), perjalanan liputan selama 7 hari tersebut memakan biaya US$ 2.500 atau Rp 33 juta per orang (kurs 1 US$ = Rp 13.321).

Jumlah biaya tersebut dibagi dalam beberapa keperluan. Untuk membuat visa, para jurnalis dikenakan biaya sebesar US$ 175 atau Rp 2,3 juta. Biaya tiket pesawat ke Korea Utara juga tergolong mahal. Satu tiket pesawat dibanderol US$ 522 atau Rp 6,9 juta untuk perjalanan dari Beijing ke Pyongyang.

Jurnalis tiba di Korea Utara (foto: Reuters)

Salah satu yang termahal adalah biaya telepon dan internet di Korea Utara. Untuk data internet 400 MB, turis harus membayar US$ 350 atau Rp 4,6 juta. Data tersebut juga bisa digunakan untuk menonton TV channel internasional hanya untuk satu jam.

Jumlah biaya yang harus dikeluarkan dibebankan ke beberapa badan pemerintah maupun perusahaan swasta yang memberangkatkan jurnalis. Lebih lanjut, penuturan seorang jurnalis Reuters juga menyebutkan, semua transaksi keuangan yang ingin mereka lakukan harus dilakukan dengan uang tunai dan menggunakan mata uang internasional dolar Amerika Serikat.

Wartawan internasional tidak diizinkan untuk menggunakan mata uang lokal. Sanksi internasional berat yang sedang dihadapi Korea Utara diprediksi menjadi alasan mengapa aturan ini diberlakukan.

Dari kunjungan wartawan internasional ini, pemerintah Korea Utara diperkirakan mampu mendapat keuntungan sendiri. Meski belum ada jumlah pasti berapa uang yang bisa didapat, diperkirakan pemerintah Korut mampu mendapat tambahan devisa US$ 300 ribu atau Rp 3,9 miliar.

Sebanyak 121 jurnalis tersebut didatangkan untuk meliput perayaan ulang tahun Kim Il Sung yang sering disebut Hari Matahari. Perayaan ini menjadi libur nasional di Korea Utara. Pemerintah Korea Utara sering menggunakan peringatan tersebut untuk menampilkan kehebatan militer mereka.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya