Korea Utara Pamer Foto Klaim Bikin Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Media pemerintah pada hari Sabtu (8/3) merilis foto-foto yang menunjukkan apa yang disebutnya "kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir," saat melaporkan kunjungan pemimpin Kim Jong Un ke galangan kapal utama tempat kapal perang dibangun.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 09 Mar 2025, 17:02 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2025, 17:02 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kanan bawah, mengunjungi galangan kapal yang membangun kapal perang di lokasi yang dirahasiakan pada 8 Maret 2025, (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kanan bawah, mengunjungi galangan kapal yang membangun kapal perang di lokasi yang dirahasiakan pada 8 Maret 2025, (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya mengungkap kapal selam bertenaga nuklir yang sedang dibangun, sebuah sistem persenjataan yang dapat menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Korea Selatan dan AS.

Media pemerintah pada hari Sabtu (8/3) merilis foto-foto yang menunjukkan apa yang disebutnya "kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir," saat melaporkan kunjungan pemimpin Kim Jong Un ke galangan kapal utama tempat kapal perang dibangun.

Korean Central News Agency (KCNA), tidak memberikan perincian tentang kapal selam itu, tetapi mengatakan Kim diberi pengarahan tentang konstruksinya.

"Kapal angkatan laut itu tampaknya berbobot 6.000 ton atau 7.000 ton yang dapat membawa sekitar 10 rudal," kata Moon Keun-sik, pakar kapal selam Korea Selatan yang mengajar di Universitas Hanyang, Seoul seperti dikutip dari CNN, Minggu (9/3/2025). Ia mengatakan penggunaan istilah “rudal berpemandu strategis”, berarti rudal tersebut akan membawa senjata berkemampuan nuklir.

"Itu benar-benar akan menjadi ancaman bagi kami dan AS," kata Moon.

Kapal selam bertenaga nuklir merupakan salah satu dari long wishlist (daftar panjang keinginan) persenjataan canggih yang Kim Jong Un janjikan untuk diperkenalkan selama konferensi politik besar tahun 2021, guna menghadapi apa yang disebutnya meningkatnya ancaman militer pimpinan AS. Senjata lainnya adalah rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, senjata hipersonik, satelit mata-mata, dan rudal multi-hulu ledak. Korea Utara sejak itu telah melakukan serangkaian kegiatan pengujian untuk memperolehnya.

 

Korea Utara memperoleh kemampuan lebih besar untuk menembakkan rudal dari bawah air merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan, karena sulit bagi pesaingnya untuk mendeteksi peluncuran semacam itu sebelumnya.

Pertanyaan tentang bagaimana Korea Utara, negara yang dikenai sanksi berat dan miskin, dapat memperoleh sumber daya dan teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir telah muncul.

Moon, ahli kapal selam, mengatakan Korea Utara mungkin telah menerima bantuan teknologi Rusia untuk membangun reaktor nuklir yang akan digunakan di kapal selam sebagai imbalan atas pasokan senjata dan pasukan konvensional untuk mendukung upaya perang Rusia melawan Ukraina.

Moon juga mengatakan Korea Utara dapat meluncurkan kapal selam tersebut dalam satu atau dua tahun untuk menguji kemampuannya sebelum pengerahan sebenarnya.

 

Promosi 1

Rekam Jejak Kapal Selam Korea Utara

Bendera Korea Utara (AFP)
Bendera Korea Utara (AFP)... Selengkapnya

Korea Utara diperkirakan memiliki 70-90 kapal selam bertenaga diesel di salah satu armada terbesar di dunia. Akan tetapi, sebagian besar adalah kapal-kapal tua yang hanya mampu meluncurkan torpedo dan ranjau, bukan rudal.

Pada tahun 2023, Korea Utara mengatakan telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai "kapal selam serang nuklir taktis" pertamanya, tetapi para ahli asing meragukan pengumuman Korea Utara dan berspekulasi bahwa kemungkinan itu adalah kapal selam bertenaga diesel yang diungkapkan pada tahun 2019. Moon mengatakan belum ada konfirmasi bahwa kapal selam itu telah dikerahkan.

Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari bawah air sejak 2016, tetapi semua peluncuran dilakukan dari kapal selam kelas 2.000 ton yang sama yang memiliki tabung peluncuran tunggal.

Banyak ahli menyebutnya sebagai platform uji, bukan kapal selam operasional yang sedang bertugas aktif.

Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara telah melontarkan retorika berapi-api terhadap AS dan Korea Selatan menjelang latihan militer tahunan mereka yang akan dimulai hari Senin.

Selama kunjungannya ke galangan kapal, Kim mengatakan Korea Utara bertujuan untuk memodernisasi kapal perang permukaan-air dan bawah air secara bersamaan. Ia menekankan perlunya membuat "kapal perang yang sangat tangguh itu memenuhi misi mereka" untuk membendung "diplomasi kapal perang yang tak kenal ampun dari pasukan musuh," KCNA melaporkan Sabtu (8/3).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya