Harga Bawang Putih Masih Rp 60 Ribu per Kg di Palangkaraya

Pedagang menyediakan stok bawang putih terbatas agar pasokannya tetap tersedia di toko lantaran konsumen juga membeli dalam jumlah sedikit.

oleh Rajana K diperbarui 28 Mei 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 15:00 WIB
Ilustrasi bawang putih
Harga bawang putih mahal membuat konsumen kurangi pembelian.

Liputan6.com, Palangkaraya - Harga bawang putih masih mahal di tingkat pedagang pengecer pada awal Ramadan 1438 H. Kini harga bawang putih berada di kisaran Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per kilogram (Kg) memasuki bulan puasa.

Padahal harga bawang putih masih di kisaran Rp 35 ribu per Kg pada April. Kemudian naik hingga di kisaran Rp 50 ribu per Kg.

Para pedagang mengaku kenaikan harga ini bukan semakin meningkatkan pendapatan mereka tapi justru sebaliknya, pembelian oleh masyarakat menurun. Pedagang khawatir harga akan semakin meningkat menjelang Lebaran nanti.

"Kenaikan harga ini terjadi karena para pemasok sudah menaikkan harga bawang dengan alasan stok terbatas," ujar Nurdin, pedagang bawang di Pasar Kahayan Palangkaraya, Minggu (28/5/2017).

Untuk mensiasati agar bawang tetap tersedia di toko, Nurdin tetap menyediakan stok bawang putih tapi jumlahnya dikurangi bila biasa 5-6 kg sekarang hanya 3 kg per hari.

"Kami stok banyak-banyak konsumen membelinya dalam jumlah sedikit karena harganya mahal," ujar dia.

Ia belum bisa memastikan apakah nanti menjelang lebaran harga bawang putih akan terus meningkat.

"Kalau kami tergantung pemasok jika mereka menaikkan harga otomatis kami juga terpaksa naik dan saya tidak mau menimbun bawang karena mudah busuk," jelas dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Fatimah, seorang pedagang sayur yang juga menjual bawang secara eceran di komplek perumahan Perumnas Palangkaraya. Ia mengaku terpaksa menjual eceran seharga Rp 6.500 per ons.

"Soalnya saya beli sudah mahal dan saya terpaksa jualnya per ons juga naik, itu pun saya belinya tidak banyak hanya 3 kg," ujar ibu dua anak.

Desi, ibu rumah tangga yang tengah belanja di Pasar Kahayan mengaku kenaikan harga bawang ini cukup merepotkan apalagi di saat bulan puasa seperti ini.

"Kebutuhan kami untuk dapur saat puasa jelas meningkat tak hanya bawang tapi juga lainya. Saya khawatir kenaikan harga kebutuhan ini akan mencapai puncaknya saat menjelang Lebaran kelak," ujar Desi.

Dari pantauan di sejumlah pasar di Kota Palangkaraya stok bawang yang terlihat di pasaran masih cukup banyak dan belum terlihat ada kelangkaan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya