Hadapi 7 Situasi Ini? Anda Boleh Bongkar Dana Darurat

Dana darurat merupakan simpanan atau tabungan yang fungsinya diperuntukkan untuk kondisi mendesak.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 31 Mei 2017, 03:51 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 03:51 WIB
Ilustrasi dana darurat
Ilustrasi dana darurat

Liputan6.com, Jakarta - Dana darurat merupakan simpanan atau tabungan yang fungsinya diperuntukkan untuk kondisi mendesak. Dana ini hanya bisa diambil ketika Anda mengalami situasi yang benar-benar gawat dan butuh penanganan segera.

Dengan demikian, Anda tidak perlu membongkar pos tabungan lain. Misalnya tabungan pensiun, tabungan pendidikan anak, atau liburan.

Ketika mengalami kondisi yang membutuhkan uang segera untuk pemulihannya, keuangan Anda tetap aman. Anda juga tidak perlu meminjam uang pada orang lain. Tidak ada alasan ‘tidak punya uang’ karena Anda sudah mengantisipasi kejadian terburuk.

Perencana finansial menyarankan agar setiap orang memiliki dana darurat sebanyak 3-6 bulan penghasilan. Berikut ini tujuh situasi di mana Anda boleh membongkar tabungan dana darurat seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Hewan peliharaan sakit

Pemilik hewan wajib punya anggaran bulanan untuk pemeliharaan meliputi makanan, biaya cek dokter, sampai vaksin rutin. Tapi ada kalanya hewan sampai harus diopname di klinik dokter hewan. Sebagai gambaran, biaya kastrasi kucing di dokter hewan bisa mencapai Rp 800 ribu–Rp 1 juta.

2. Kehilangan ponsel

Kecopetan, ketinggalan, atau ponsel rusak karena kehujanan bisa terjadi kapan saja. Di zaman modern seperti sekarang, ponsel sudah seperti kebutuhan primer.

Apalagi jika profesi Anda sangat bergantung dari benda kecil ini. Ketika ponsel hilang dan Anda butuh penggantinya cepat, Anda bisa menggunakan dana darurat untuk membeli yang baru.

Kendaraan rusak



3. Kendaraan rusak

Mogok, terserempet, atau ada onderdil yang hilang karena dicuri, merupakan situasi di mana Anda harus merogoh kocek. Biaya perbaikan kendaraan tidak murah.

Meskipun Anda memiliki asuransi kendaraan komprehensif, Anda harus tetap membayar sejumlah Rp 250 ribu-Rp 300 ribu terhitung satu kejadian.

4. Laptop atau komputer rusak

Baterai bocor, terserang virus, atau LCD rusak, memang mengesalkan. Bagi Anda yang pekerjaannya bergantung pada laptop atau komputer, Anda harus segera memperbaiki atau mendapat yang baru.

Bisa jadi masalah ketika Anda tidak punya uang. Tapi dengan dana darurat, Anda bisa memperbaiki atau membeli yang baru tanpa harus menunggu.

5. Rumah rusak

Tak ada yang bisa menduga kapan terjadinya gempa, banjir, atau angin kencang. Ketika fenomena alam atau bencana alam membuat rumah rusak, Anda harus segera memperbaikinya karena berhubungan dengan kenyamanan tinggal.

Sakit



6. Sakit

Flu, batuk, atau demam memang akan sembuh dengan perawatan sendiri di rumah. Namun ada kalanya sakit yang dirasakan amat mengganggu sehingga Anda harus berobat ke dokter. Kalau asuransi Anda hanya mengganti biaya rawat inap, Anda tentu butuh dana untuk berobat rawat jalan.

Begitu juga kalau asuransi Anda menanggung rawat jalan tapi hanya menanggung obat generik. Dana darurat ada untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini.

7. Kehilangan dokumen penting

Kehilangan KTP, SIM, atau paspor butuh waktu dan biaya untuk mengurusnya. Dengan memiliki dana darurat, Anda tidak perlu khawatir memotong uang belanja untuk mengurus dokumen penting yang hilang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya