Operasional Dihentikan, Agen First Travel Daerah Sulit Dicari

Dirut First Travel Andika berjanji akan memperbaiki manajemen internal perusahaan untuk mengembalikan lagi kredibilitas First Travel.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jul 2017, 15:50 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 15:50 WIB
Calon Jemaah Umrah Serbu Kantor First Travel
Sejumlah calon jemaah Umrah menunggu pengembalian dana atau refund di Kantor First Travel di GKM Green Tower, Jakarta, Kamis (27/7). Sebagian calon jemaah menolak pengembalian dana 50 persen dari total pembayaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Penghentian kegiatan penghimpunan dana PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) oleh Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi ternyata mulai membuat nasabah di beberapa daerah resah. Alasannya, saat ini banyak agen First Travel di daerah menghilang dan tidak bisa dihubungi.

Seperti halnya di wilayah Lampung. Salah satu peserta umrah bernama Nita (48) rela jauh-jauh datang dari Lampung ke Jakarta karena agen di daerah tak bisa dihubungi. Nita langsung datang ke kantor First Travel yang ada di Gedung GKM Green Tower, Lantai 16, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk menagih janji First Travel.

"Karena agen yang menawarkan kita saat itu sudah hilang entah ke mana, nomornya dihubungi sudah tidak aktif, makanya saya langsung ke Jakarta untuk menanyakan permasalahan yang ada di media-media itu," ungkap Nita saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (27/7/2017).

Nita dan anaknya sendiri sudah mendaftar program umrah di First Travel pada 2016 untuk keberangkatan pada 2018. Dia telah menyetor biaya pendaftaran sebesar Rp 16,5 juta dan dijanjikan berangkat pada Ramadan 2018.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Rahmawati (36), salah satu peserta dari Yogyakarta. Dia sudah mendaftar program promo umrah ini pada 2015 untuk keberangkatan 2017. Hanya saja sampai saat ini dirinya hanya menerima janji-janji dari First Travel yang tak kunjung terealisasi.

Rahma sendiri sudah melakukan penambahan biaya sesuai permintaan First Travel sebesar Rp 1,5 juta dengan dijanjikan berangkat pada Ramadhan 2017. "Tapi sampai sekarang belum berangkat, malah tau-tau ada berita yang ga enak ini di media," cerita dia.

Ketika melihat pemberitaan di media, Rahma langsung mencoba menghubungi agen yang sebelumnya menawari dirinya. "Tapi ya nomornya tidak aktif, makanya langsung saya ke Jakarta, ke sini," tegasnya.

Sebelumnya, Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin yang dilakukan 11 entitas. Salah satunya, PT First Anugerah Karya Wisata First Travel yang harus menyetop program umrah promo.

Direktur Utama First Travel, Andika Surachman, saat dikonfirmasi mengaku akan menghentikan penawaran maupun pendaftaran perjalanan umrah promo yang dibanderol Rp 14,3 juta sesuai keputusan Satgas Waspada Investasi.

"Berdasarkan kesepakatan dengan Satgas, untuk program promo dihentikan dulu. Tapi yang reguler dan VIP tetap jalan," kata Andika saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Pasca-keputusan Satgas Waspada Investasi ini, Andika berjanji akan memperbaiki manajemen internal First Travel untuk mengembalikan lagi kredibilitas perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Caranya dengan memberangkatkan jemaah umrah yang selama ini tertunda.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya