JICT: Meski Pekerja Mogok, Aktivitas Bongkar Muat di Priok Normal

JICT telah memindahkan aktivitas bongkar muat di terminal terdekat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Agu 2017, 15:36 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2017, 15:36 WIB
Pekerja JICT
Suasana bongkar muat di Jakarta International Countainer Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (3/8). Suasana sepi ini disebabkan Aksi Mogok kerja ratusan Pekerja PT Jakarta International Countainer Terminal (JICT). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menjamin aktivitas bongkar muat barang tak terganggu lantaran pekerja mogok kerja. JICT telah memindahkan aktivitas bongkar muat di terminal terdekat.

Wakil Direktur Utama JICT Riza Erivan menerangkan, JICT sendiri menangani 42 persen aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta atau sekitar 20 kapal per minggu.

"Aksi mogok kerja serikat pekerja JICT sudah berlangsung selama 4 hari. Dimulai dari hari Kamis kemarin. Namun, melalui acara ini, kami tegaskan bahwa aktivitas bongkar muat dan kelancaran arus barang di Tanjung Priok tetap lancar optimal. Ini sesuai dengan antisipasi dengan yang kami lakukan," kata dia dalam konferensi pers di Hotel Ambhara Jakarta, Minggu (6/8/2017).

Dia menuturkan, aktivitas bongkar muat ini dialihkan ke beberapa terminal, yakni New Priok Container Terminal One (NPCT1), Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal Mustika Alam Lestari (MAL). Bukan hanya itu, JICT juga bekerja dengan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.

"Khusus TPK Koja, kami melakukan perjanjian business to business (B to B), agar TPK Koja  bisa mengoperasikan seluruh dermaga utara kami seluas 700 m," ungkap dia.

Riza mengklaim, dengan langkah ini, tidak ada gangguan bongkar muat barang. Pihaknya pun juga meminta maaf kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) atas masalah ini.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan sekaligus berterima kasih dengan pelanggan kami baik di sisi laut pelayaran dan asosiasinya, kemudian di sisi darat eksportir dan asosiasinya atas ketidaknyamanan ini," ujar dia.

Dia juga mengimbau para pekerja kembali bekerja. Pasalnya, pelabuhan merupakan objek vital.

"Kami mengimbau pekerja yang masih mogok sampai saat ini untuk kembali bekerja untuk membangun JICT yang lebih baik ke depannya. Masalah-masalah yang timbul, perselisihan mari kita duduk ke tempat sebenarnya dengan mengikuti aturan yang berlaku dengan tidak mengorbankan kepentingan umum dan nasional. Kita sama-sama tahu, Tanjung Priok pintu gerbang nasional dan merupakan objek vital nasional," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya