Tiru Georgia, Surabaya Bakal Punya Mal Khusus Pelayanan Publik

KemenPAN-RB menilai, Surabaya menjadi proyek percontohan mal pelayanan publik lantaran pelayanan kepada masyarakat telah diakui.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Agu 2017, 18:41 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 18:41 WIB
(Foto:Liputan6.com/Dian K)
Surabaya jadi percontohan layanan mal publik

Liputan6.com, Surabaya - Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Diah Natalisa kembali meninjau fasilitas pelayanan publik di Surabaya. Hal ini mengingat Surabaya juga menjadi salah satu proyek percontohan untuk realisasi mal pelayanan publik.

Diah mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk mengecek sekaligus menguatkan komitmen wali kota dan semua pimpinan OPD terkait penerapan konsep mal pelayanan publik.

"Kami ingin Surabaya segera mengimplementasikan konsep mal pelayan publik agar lebih memudahkan masyarakat dalam mengurus segala bentuk layanan perizinan maupun non perizinan di satu tempat dan alhamdulillah Pemkot mendukung penuh konsep ini," tutur Diah di Gedung Siola Lantai II Surabaya, seperti ditulis Senin (7/8/2017).

Dia menuturkan, konsep mal layanan publik ini mengacu pada praktik negara Georgia yang menjadi negara pertama dalam melaksanakan pelayan masyarakat terpadu satu atap dan sudah diakui oleh negara-negara internasional.

Melihat kondisi pelayanan publik di Georgia yang begitu apik, pihaknya akan menerapkan di dua kota, yakni Jakarta dan Surabaya, dengan alasan dua kota ini merupakan locus atau tempat dilakukannya survei yang sudah dilakukan oleh Bank Dunia dalam rangka pemeringkatan financial manager assement.

"Saya rasa Surabaya dan Batam yang terlebih dahulu dijadikan pilot project ketimbang Jakarta, karena di bulan Oktober nanti akan ada pergantian Gubernur," kata dia.

Surabaya dipilih sebagai pilot project atau proyek percontohan karena Kemenpan menilai sebagian besar konsep yang sudah dipraktikkan Surabaya selaras dengan keinginan, pemikiran dan visi misi dari Kemenpan.

"Saya berharap agar implementasi mal pelayanan publik segera terwujud," ucap Diah.

Ditanya alasan mengapa memilih Surabaya sebagai proyek percontohan mal pelayanan publik, Diah menuturkan torehan prestasi Surabaya dari segi pelayanan terhadap masyarakatnya harus diakui jempol.

"Tahun 2014 pada saat kami menggagas kompetisi inovasi pelayan publik, Surabaya berhasil mendapat apresiasi Top 9 dengan meluncurkan Surabaya Single Window (SSW)," ujar Mantan Koordinator Kopertis Wilayah II pada Kementerian Ristek Dikti ini.

Selain membahas konsep mal pelayanan publik, Kemenpan juga berencana mendesain fasilitas publik yang sifatnya teknis. Pada Agustus ini, Kemenpan akan melakukan rapat secara intens baik di Jakarta maupun Surabaya untuk membuat time frame terkait konsep tata ruang dan konsep yang bakal hadir di dalam Gedung Siola ini.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan menambahkan, sebenarnya untuk saat ini konsep mal pelayanan publik sudah dijalankan tinggal menambah satu hingga dua layanan agar lebih komprehensif.

Dengan kata lain, pihak Pemkot sudah memiliki konsep dan desain seperti layanan berbentuk food court di lantai atas, kemudian untuk co-work space sudah disiapkan.

"Jadi tidak hanya layanan tetapi juga cakupan layanan yang lain termasuk pemenuhan kebutuhan pemohon," kata Hendro.

Dalam mempersiapkan mal pelayanan publik, pemkot sudah menyiapkan semua infrastruktur termasuk dalam menunjang dari segi SDM dan integrasi sistem.

"Kita sudah mengintegrasikan sistem, kemudian dari SDM sudah dilakukan pelatihan-pelatihan termasuk penyiapan operator dan insyallah dalam waktu dekat ini sudah berjalan," tutur dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya