Sri Mulyani Ungkap Kondisi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,01 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal dari ekspor dan investasi masih terjaga baik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Agu 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 20:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fiki A)
Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal ekonomi Indonesia pada kuartal II

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mencermati realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2017 sebesar 5,01 persen.

Pemerintah akan berupaya menjaga konsumsi rumah tangga, salah satunya penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan beras untuk rakyat sejahtera (rastra) untuk rumah tangga miskin.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II ada hal yang positif, dan ada hal yang perlu kita perhatikan serius," ujar Sri Mulyani usai menghadiri acara IFAD di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Dia menuturkan, sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal dari ekspor dan investasi masih terjaga dengan baik dan diharapkan semakin meningkat di kuartal III dan IV, termasuk konsumsi pemerintah yang akan berkontribusi positif.

"Konsumsi rumah tangga 4,95 persen, dekat sekali dengan 5 persen. Di satu sisi, kami melihat itu positif dan tetap hati-hati karena konsumsi rumah tangga berdampak paling besar dari sisi permintaan ke Produk Domestik Bruto (PDB)," jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Pemerintah, tambahnya, berupaya mengendalikan laju inflasi di kuartal II agar tidak bergerak liar. Harapannya, inflasi tetap terjaga di bawah 4 persen sehingga momentum untuk pertumbuhan konsumsi lebih baik dapat terjadi di kuartal III dan IV.

Sri Mulyani bilang, pemerintah akan menyalurkan PKH dan rastra tepat waktu, supaya mengurangi beban masyarakat karena manfaatnya langsung terasa. Sebelumnya, penyaluran rastra terlambat sehingga berdampak terhadap penambahan jumlah orang miskin 6.900 jiwa.

"Eksekusinya memang agak terlambat sebulan. Tapi itu (PKH dan rastra) bisa meningkatkan kapasitas masyarakat terutama untuk kelas bawah bisa mendapatkan momentum untuk meningkatkan konsumsinya," ujar Sri Mulyani.

Pada tahun depan, penerima manfaat PKH ditargetkan bertambah menjadi 10 juta penerima. Dengan demikian, ia menambahkan, pemerintah sudah mulai mempersiapkannya dengan harapan dapat meningkatkan momentum pertumbuhan konsumsi di semester II.

"Sedangkan pada kelas menengah, pertumbuhan ekonomi diharapkan memberi konfiden bisa meningkatkan keinginan berinvestasi dan konsumsi," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya