Mantan CEO Citigroup: 30 Persen Pekerjaan di Bank Akan Hilang

Pria 60 tahun ini mengatakan, ancaman terbesar teknologi datang dari kecerdasan buatan.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Sep 2017, 19:03 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 19:03 WIB
Vikram Pandit, mantan CEO Citigroup
Vikram Pandit, mantan CEO Citigroup

Liputan6.com, New York - Mantan Bos Citigroup, Vikram Pandit, mengatakan, teknologi yang makin berkembang akan menjadi ancaman tersendiri bagi para pekerja di dunia perbankan. Dalam lima tahun yang akan datang, ia memprediksi 30 persen pekerjaan di bank bisa menghilang.

Dalam wawancara dengan Bloomberg, pria 60 tahun ini mengatakan ancaman terbesar teknologi datang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robot. Dua teknologi ini akan menggantikan sumber daya manusia yang bekerja di back office.

"Saya melihat dunia perbankan beralih dari lembaga keuangan besar ke perusahaan yang sedikit lebih terdesentralisasi," tuturnya seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (16/9/2017).

Prediksi Pandit ternyata sama dengan riset yang dikeluarkan Citigroup pada Maret lalu. Dalam laporan tersebut, diperkirakan 30 persen pekerjaan perbankan akan hilang selama satu dekade mendatang. Perusahaan perbankan juga akan semakin banyak menggunakan kinerja robot untuk melakukan berbagai pekerjaan.

Laporan Citi juga menyebutkan, adanya kantor cabang dan biaya staf bank membuat sekira 65 persen dari total biaya ritel dasar bank yang lebih besar. Banyak dari pekerjaan ini berisiko terkena dampak automatisasi.

Pekerjaan teller secara khusus juga terancam. Hal ini terlihat dari jumlah teller di bank AS telah menurun 15 persen sejak mencapai puncaknya pada 2007.

Negara yang mengalami pergeseran profesi perbankan terbesar adalah China. Di banyak tempat, kecerdasan buatan dan internet telah menggantikan posisi bank di Negeri Tirai Bambu ini.

Simak video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya