Liputan6.com, Jakarta - Pasti Anda pernah membaca daftar orang terkaya di dunia. Pernahkah Anda menyadari fakta bahwa tidak ada satupun nama orang terkaya di dunia yang berstatus sebagai karyawan sebuah perusahaan?
Hampir bisa dipastikan orang-orang yang berhasil membangun kekayaan hingga ke tingkat luar biasa adalah seorang wirausaha atau entrepreneur. Tidak sedikit yang merintis usaha dari nol, jatuh bangun, hingga akhirnya menjadi pengusaha sukses dengan kekayaan luar biasa.
Advertisement
Baca Juga
Ini bisa menjadi pesan penting bagi Anda yang ingin jadi orang kaya dan sukses: bangunlah bisnis sendiri dan jadilah wirausahawan yang hebat. Membangun bisnis sendiri memang tidak semudah membalik telapak tangan.
Nah, bila kini Anda tengah berupaya merintis bisnis sendiri, yakinlah usaha Anda memiliki prospek bagus. Selain itu, agar peluang kesuksesan usaha semakin besar, pastikan Anda menghindari enam kesalahan umum ini, berdasarkan riset HaloMoney.co.id:
1. Ingin kaya dengan cepat
Membangun bisnis sendiri agar jadi orang kaya, sah-sah saja. Namun, selalu ingat, tidak ada kesuksesan yang terjadi dalam semalam saja. Kisah sukses para pengusaha yang hebat adalah hasil dari proses panjang yang tidak mudah, mulai belasan sampai puluhan tahun.
Siapkan kesabaran dan ketekunan membangun serta membesarkan bisnis. Tidak ada kekayaan yang instan. Baca juga: Kredit Tanpa Agunan Tanpa Syarat Kartu Kredit
2. Tidak awas dengan persaingan
Persaingan selalu ada. Walau Anda menilai bisnis yang Anda bangun memberikan diferensiasi dan keunikan yang tiada bandingan, jangan lengah pada potensi pesaing. Para pesaing potensial bisnis Anda sangat penting untuk dilihat dan dipelajari kelebihan serta kekurangannya.
Jadi, berpegang pada keunikan bisnis sendiri tidak harus membuat Anda acuh dengan para pesaing di luar sana.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Selanjutnya
3. Memasang target yang tidak realistis
Memiliki target sangatlah penting agar bisnis Anda bisa lebih cepat berkembang dan memiliki arah tujuan spesifik. Namun, hindari membuat target yang tidak realistis. Sebuah target haruslah terukur, akuntabel, realistis dan memiliki target waktu yang spesifik.
Misalnya, Anda menargetkan target penjualan setiap bulan tumbuh 15 persen dengan evaluasi tiap triwulan. Angka 15 persen masih masuk akal untuk usaha yang baru berkembang.
4. Tujuan bisnis terlalu dangkal
Miliki tujuan yang lebih dalam dari sekadar mendapatkan uang dari bisnis. Banyak hal lebih besar dibandingkan uang. Banyak usaha yang sukses besar karena dimulai dengan visi yang luhur, misalnya untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi orang yang membutuhkan, dan lain sebagainya.
Advertisement
Selanjutnya
5. Menjual terlalu murah
Harga barang atau jasa yang lebih murah akan mendatangkan penjualan lebih banyak? Tidak selalu, lho. Para pembeli di era media sosial seperti saat ini semakin selektif menilai kualitas barang atau jasa yang mereka beli. Mereka tidak keberatan membayar lebih mahal asalkan kualitas barang juga kualitas layanan yang didapatkan sepadan.
Jadi, strategi harga murah tidak selalu tepat, bergantung pada target pasar, jenis barang atau jasa yang dijual juga strategi marketing bisnis Anda. Baca juga: 20 Gedung Pernikahan Outdoor Murah di Jakarta dan Sekitarnya.
6. Mudah frustrasi
Memiliki bisnis sendiri berarti Anda harus siap menghadapi kondisi ketidakpastian. Berbeda dengan saat menjadi karyawan yang bekerja di dalam sebuah sistem yang sudah jadi. Menjadi pebisnis berarti Andalah yang harus menciptakan sistem itu, merawat dan mengembangkannya agar roda bisnis terus berjalan.
Di tengah jalan pasti banyak tantangan. Namun, seorang calon pebisnis sukses pantang frustrasi menghadapi tantangan di depannya. Kualitas umum yang dimiliki seorang entrepreneur sukses adalah mereka selalu mampu melihat tantangan sebagai peluang untuk melahirkan nilai tambah.