Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) meningkatkan pelayanan dalam penyambungan dan penambahan daya baru, melalui program Aggressive Action of Demand Completion (AADC).
General Manager PLN Disjaya, M. Ikhsan Asaad, mengatakan, PLN Disjaya menyambut permintaan pasang baru dan tambah daya listrik, dengan memberikan pelayanan cepat dalam menanggapi permintaan masyarakat tersebut melalui program AADC.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada pelanggan selama sehari, khususnya untuk pelanggan yang berada di wilayah kerja PLN Disjaya," kata Ikhsan, di Kantor PLN Disjaya, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
AADC dilakukan serentak di 16 area pelayanan kerja Disjaya yaitu DKI Jakarta dan sekitarnya. Dalam menjalankan program tersebut, PLN Disjaya menerjunkan pasukan agar melakukan aksi cepat untuk melayani tingginya permintaan konsumen.
Berdasarkan catatannya, ada sekitar 2000 permintaan penambahan daya dan penyambungan baru pada November ini, setelah AADC di remsikan permintaan tersebut dapat dituntaskan dalam dua hari terhitung mulai Jumat 24 November 2017 hingga Sabtu 25 November 2017.
Dia menuturkan, program ini adalah salah satu upaya PLN Disjaya untuk mendukung terwujudnya program Jakarta kian benderang pada akhir 2017. Program AADC berlaku untuk seluruh sambungan pelanggan, yaitu rumah tangga, bisnis dan industri.
"Tujuannya adalah agar pelanggan dapat menikmati kebutuhan pasokan listrik menjelang pergantian tahun," tutur Ikhsan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Jamin Stok Listrik
Sebelumnya PT PLN (Persero) siap berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemenuhan pasokan listrik. Pasalnya, dengan pasokan listrik yang memadai, dapat mendatangkan investasi baru.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS mengatakan, saat ini kondisi pasokan listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bahkan cadangan listrik di wilayah Jawa Bali berlebih. Saat ini daya mampu pasokan jaringan Jawa Bali mencapai 30 ribu Mega Watt (MW), dengan cadangan mencapai 8 ribu MW.
"Untuk Jawa Bali sekarang 31 persen, cadangannya dari 30 ribu MW, jadi hampir 7.000 sampai 8.000 MW," kata Haryanto, di Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Menurut dia, dengan cadangan pasokan listrik sebesar 31 persen, PLN akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Cadangan tersebut dapat memenuhi investasi baru, baik industri, bisnis maupun perumahan.
"Harapannya bahwa PLN berkontribusi di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan menyediakan listrik untuk kebutuhan industri bisnis dan perumahan," tutur Haryanto.
Dia mengungkapkan, pasokan listrik akan semakin bertambah ke depannya, seiring dengan beroperasinya pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu MW.
Pada tahun depan, PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLMG) Muara Karang berkapasitas 500 MW dan Tanjung Priok 1.000 MW,
"Tahun depan Muara Karang 500 MW, Priok 1000 MW. Dengan program 35 ribu MW saat ini kondisi nasional sudah cukup dayanya, apalagi ada program 35 ribu MW bisa membantu pengusaha di Indonesia," tutup Haryanto.
Advertisement