Menteri Rini Usul Buat Perusahaan Baru Danai LRT

Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, perusahaan baru itu merupakan perusahaan patungan antara beberapa BUMN untuk danai LRT.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Nov 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 17:05 WIB
Rampung 2019, Progres Pengerjaan LRT di Cibubur Sudah 40 Persen
Kendaraan melintas di samping proyek Light Rail Transit (LRT) di sisi jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, Senin (13/8). Menurut Menhub progres fisik pengerjaan LRT di Cibubur sudah 40 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan untuk membuat perusahaan baru untuk mendanai proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara beberapa BUMN.

Rini menyebutkan beberapa perusahaan tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan mempertimbangkan keterlibatan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

"Kami usulkan bukan KAI jadi investor tapi JV yang jadi investor, jadi kami minta dibentuk seperti Railink, jadi ada perusahaan baru," kata Rini di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Rencana keterlibatan SMI ini, Rini menuturkan, karena proyek LRT Jabodebek ini dijamin oleh pemerintah. Sementara mengenai struktur pembiaan JV ini nantinya bersumber dari perbankan.

Sampai saat ini, Rini mengaku masih berkoordinasi dengan pemerintah terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

"Minggu depan kita akan rapat dan kita harapkan bisa diputusin semua dalam satu bulan," tegas Rini.

Dengan model JV ini, menurut Rini, banyak fleksibilitas yang bisa dilakukan, seperti penawaran saham ke publik jika proyek LRT ini rampung. "Sama juga seperti jalan tol, satu trase satu perusahaan, ke depan kalau ada investor tertarik bisa dilepas sedikit untuk bangun LRT lainnya," ujar dia. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Menhub: KAI Tetap Jadi Investor LRT

Sebelumnya untuk percepatan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau Jabodebek, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tetap adalah sebagai investor pembangunan proyek ini.

"Sesuai Perpres Nomor: 49 tahun 2017, PT KAI tetap adalah sebagai investor maupun nantinya sebagai penyelenggara pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan LRT Jabodebek. Ini sudah dikoordinasikan dengan Menko Kemaritiman, Menteri Keuangan, dan Meneg BUMN," kata Budi di sela-sela kunjungan kerja di Sumatera Utara, Jumat 24 November 2017.

Dalam hal penugasan penyelenggaraan sarana LRT Jabodebek, PT KAI dapat bekerja sama dengan PT Adhi Karya untuk membentuk anak perusahaan atau perusahaan patungan. Hal ini juga telah diatur dalam Perpres Nomor: 49 Tahun 2017.

"Dengan join tentunya akan lebih ringan, hal-hal lain misal terkait pendanaan tentunya ini dapat dibicarakan lebih lanjut oleh kedua perusahaan. Saya yakin nantinya akan lebih optimal," ujar Budi.

Dukungan Kementerian Perhubungan pada pembangunan proyek LRT Jabodebek akan terus dilakukan agar proyek ini dapat berjalan sesuai rencana.

Selain siap mendukung percepatan pembangunan LRT Jabodebek nantinya pemerintah juga akan mendukung dalam hal pemberian subsidi atau bantuan dalam rangka penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik atau Public Services Obligation sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, beredar surat yang ditandatangani langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, yang isinya mengusulkan KAI untuk tidak menjadi investor dalam proyek LRT Jabodebek. Rini meminta untuk KAI hanya sebagai penyelenggara dan pengoperasi LRT.

Surat itu langsung ditujukan ke Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan RI Srimulyani Indrawati. Selain itu surat itu juga mencantumkan tembusan ke Sekretaris Kementerian BUMN, Sekjen Kemenhun dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya