Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini memeriksa mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno, terkait dugaan kasus korupsi dalam transaksi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan PT Inti Alasindo Energy (IAE) pada tahun 2017-2021. Rini menjalani pemeriksaan selama sekitar lima jam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Dalam keterangannya, Rini membenarkan bahwa ia diperiksa sebagai saksi. Ia mengaku dikonfirmasi mengenai beberapa hal terkait PT PGN, namun menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui detail transaksi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Saya diminta untuk konfirmasi sebagai saksi mengenai dirutnya ini, program apa namanya, bukan lebih waktu PGN diakuisisi oleh Pertamina. Program itu adalah program pemerintah, program pemerintah untuk PGN diakuisisi," kata Rini, Senin (10/2/2025), dikutip dari ANTARA.
Advertisement
Terlepas dari pemeriksaan ini, Rini Soemarno merupakan tokoh yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri BUMN pada periode 2014-2019 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (11/2/2025), berikut profil lengkap Rini Soemarno.
Profil Rini Soemarno: Latar Belakang dan Pendidikan
Rini Mariani Soemarno lahir pada 9 Juni 1958 di Maryland, Amerika Serikat. Ia adalah putri dari Soemarno, mantan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja III periode 1960-1962.
Rini mengenyam pendidikan tinggi di Wellesley College, Massachusetts, Amerika Serikat, dan lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1981. Sejak muda, ia menunjukkan minat dalam bidang ekonomi dan bisnis, yang kemudian membentuk karier profesionalnya di berbagai perusahaan besar.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Rini sempat magang di Departemen Keuangan Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia. Kariernya dimulai di sektor perbankan dan terus berkembang hingga ke level pemerintahan.
Advertisement
Profil Rini Soemarno: Karier Awal di Dunia Perbankan dan Industri
Rini Soemarno memulai kariernya di Citibank Indonesia pada tahun 1982. Berkat kemampuannya, ia dengan cepat naik jabatan dan pada usia 40 tahun telah menjadi Vice President Citibank N.A di Jakarta.
Setelah tujuh tahun berkarier di perbankan, Rini berpindah ke dunia industri otomotif. Ia bergabung dengan Astra International dan akhirnya menjabat sebagai Direktur Keuangan. Pada tahun 1998, ia dipercaya menjadi Direktur Utama PT Astra International, menjadikannya salah satu perempuan dengan posisi tertinggi di industri otomotif saat itu.
Selain Astra, ia juga pernah menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan, seperti:
- Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia
- Presiden Komisaris PT Semesta Citra Motorindo
- Komisaris PT Agrakom
Kariernya di sektor swasta yang gemilang menjadi bekal bagi Rini untuk terjun ke dunia pemerintahan.
Profil Rini Soemarno: Dua Kali Menjadi Menteri
Rini Soemarno pertama kali masuk ke pemerintahan pada tahun 2001 ketika Presiden Megawati Soekarnoputri menunjuknya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam Kabinet Gotong Royong. Selama periode 2001-2004, ia mengelola berbagai kebijakan industri dan perdagangan, terutama di sektor ekspor-impor.
Setelah masa jabatannya berakhir, Rini sempat vakum dari pemerintahan dan kembali berkiprah di sektor bisnis. Namun, namanya kembali mencuat pada 2014 ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Ketua Tim Transisi pemerintahan baru. Tim ini bertugas merancang program prioritas yang akan dijalankan oleh kabinet Jokowi.
Kepercayaan yang diberikan Jokowi berlanjut ketika ia diangkat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Selama menjabat, Rini dikenal sebagai sosok yang mendorong efisiensi di BUMN serta menginisiasi berbagai proyek strategis, termasuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Namun, kepemimpinannya juga menuai kontroversi, terutama terkait kedekatannya dengan investor asing, termasuk dari China. Rini sering mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk dari partai politik pendukung pemerintah.
Advertisement
Profil Rini Soemarno: Kontroversi dan Sorotan Publik
Sebagai Menteri BUMN, Rini Soemarno kerap menjadi sorotan, baik karena kebijakannya maupun isu-isu yang berkembang di sekitarnya. Salah satu yang paling menonjol adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang didanai oleh China.
Selain itu, Rini juga sempat terseret dalam isu pembelian pesawat tempur Sukhoi dan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), meskipun tidak pernah terbukti secara hukum.
Di akhir masa jabatannya sebagai Menteri BUMN, Rini tetap aktif dalam berbagai kegiatan bisnis dan pengembangan ekonomi, meskipun posisinya di pemerintahan tidak berlanjut pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
People Also Ask
1. Apa jabatan terakhir Rini Soemarno di pemerintahan?
Rini Soemarno terakhir menjabat sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Kerja 2014-2019 di bawah Presiden Joko Widodo.
2. Apa saja perusahaan yang pernah dipimpin oleh Rini Soemarno?
Rini pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Astra International, Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia, dan Komisaris di beberapa perusahaan seperti PT Agrakom dan PT Semesta Citra Motorindo.
3. Mengapa Rini Soemarno diperiksa KPK?
Rini diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi transaksi jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE pada 2017-2021.
4. Apa proyek terbesar yang dijalankan Rini Soemarno saat menjadi Menteri BUMN?
Salah satu proyek terbesar yang dijalankannya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mendapat pendanaan dari China.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)