Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 telah memasuki tahap pemasangan turbin gas. Dengan begitu dipastikan dapat beroperasi bertahap mulai Mei 2018.
General Manajer Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat, Robert A. Purba mengatakan, turbin gas merupakan komponen dasar pembangungan pembangkit listrik, alat tersebut telah resmi dipasang di PLTGU Jawa 2 pada Selasa, 28 November 2017.
Pengiriman Gas Turbine yang pertama dilakukan pada 26 September lalu. Gas turbine ini diberangkatkan dari Takasago, Jepang dan tiba di Pelabuhan Ciwandan Merak, Indonesia, pada 13 Oktober 2017. Alat ini sudah berada di site sejak 19 November lalu dan hari ini resmi dipasang pada porosnya.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan dipasangnya Gas Turbine di PLTGU Jawa 2, PLN akan semakin siap meningkatkan kehandalan listrik Jawa - Bali dan mendukung pemerataan rasio elektrifikasi di Indonesia," kata Robert, di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
PLTGU Jawa 2 berkapasitas 800 Mega Watt (MW) berdiri di atas lahan seluas 5,2 hetar di area PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Proyek tersebut merupakan bagian dari program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW).
Pelaksanaan pembangunan PLTGU Jawa 2 dimulai tepat sejak kontrak efektif pada 23 November 2016.Berdasarkan kesepakatan dengan kontraktor yaitu konsorsium Mitsubishi Corporation dan PT Wasa Mitra Engineering, pembangkit tersebut ditargetkan beroperasi (Commercial Operation Date/COD) Gas Turbine #1 (Simple Cycle) dijadwalkan pada Mei 2018, Gas Turbine #2 (Simple Cycle) pada Juli 2018 dan Steam Turbine (Combined Cycle) pada Mei 2019.
Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,2 triliun ini mendapat pendanaan dari pinjaman luar negeri, yaitu Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dengan porsi 70 persen dan anggaran PLN dengan porsi 30 persen.
"Pembangunan PLTGU Jawa 2 diharapkan dapat memberikan kontribusi dan dampak signifikan terhadap kehandalan sistem kelistrikan Jawa Bali, khususnya DKI Jakarta. Dengan begitu, cita-cita PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dapat terwujud," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Bangun PLTGU Jawa 2
Sebelumnya Program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) sudah berjalan. Salah satu pembangkit listrik yang masuk dalam program tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2.
General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Robert Aprianto Purba mengatakan, PLN mendapat tugas membangun pembangkit 10 ribu MW dalam proyek listrik 35 ribu MW. PLTGU Jawa 2 dengan kapasitas 800 MW, merupakan pembangkit gas terbesar yang dibangun PLN dalam program kelistrikan 35 ribu MW.
"Ini adalah PLTGU terbesar dalam program 35 ribu MW, di luar IPP (pengembang listrik swasta)," kata Robert, saat menghadiri Gas Turbine#1 Base Ceremony, PLTGU Jawa 2, di lokasi pembangunan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 28 November 2017.
PLTGU Jawa 2 ini membutuhkan investasi sebesar Rp 6,2 triliun. Sumber pendanaan berasal dari internal PLN 30 persen dan pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar 70 persen.
PLTU tersebut berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektare bekas lahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Area PT Indonesia Power UPJP Tanjung Priok, Jakarta Utara.
PLTGU Jawa 2 akan beroperasi bertahap mulai Mei 2018. Listrik dari pembangkit tersebut akan memperkuat pasokan listrik sistem Jawa Bali, melalui transmisi 150 kilo Volt (w) dan 500 kV Looping Jakarta.
Pembangunan PLTGU Jawa 2 digarap oleh Mitsubishi Corporation dan PT Wasa Mitra Engineering. Penandatanganan kontrak pembangunan tersebut telah dilakukan pada Desember 2015 lalu. Sedangkan penandatanganan perjanjian pinjaman dilakukan pada November 2016. Saat ini pembangunan pembangkit tersebut sudah di atas 50 persen, lebih cepat dari perkiraan. Kondisi ini membuat Robert optimistis, PLTGU Jawa 2 dapat beroperasi tepat waktu.
"Pembangunan lebih cepat dari target, kami optimistis pembangunan selesai beroperasi sesuai jadwal," tutur Robert.
Advertisement