Anak Usaha PGAS Catat Rekor All-Time High Penyaluran Gas

PGN LNG Indonesia optimistis untuk terus mendorong pemanfaatan LNG sebagai energi transisi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Nov 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2024, 11:00 WIB
PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan bagian dari Subholding Gas Pertamina. (Dok PGAS)
PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan bagian dari Subholding Gas Pertamina. (Dok PGAS)

Liputan6.com, Jakarta - PT PGN LNG Indonesia mencatatkan penyaluran gas sampai dengan November 2024 mencapai 29,8 juta MMBTU. Angka ini meningkat 75% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2023. Dengan angka ini menjadi rekor all-time high dalam sejarah anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan bagian dari Subholding Gas Pertamina ini.

Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia Nofrizal menjelaskan, dari sisi penerimaan, PGN LNG menerima kargo LNG dengan total volume mencapai 30,7 juta MMBTU dan telah dilaksanakan 14 Ship-to-Ship (STS) transfer. Hal ini menjadi bagian penting dalam memastikan kelancaran distribusi energi ke berbagai wilayah.

"Kesuksesan ini tak lepas dari peran Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung yang selama ini menjadi tulang punggung infrastruktur dalam distribusi gas hasil regasifikasi LNG," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

Sebagai salah satu fasilitas regasifikasi LNG pertama di Indonesia, FSRU Lampung memainkan peran vital dalam memastikan distribusi gas bumi yang efisien dan tepat waktu kepada pelanggan, sekaligus mendukung kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.

"Sebagai operator infrastruktur LNG yang andal, kami siap menerima dan menyalurkan gas hasil regasifikasi LNG untuk mendukung kebutuhan energi nasional. Pencapaian ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam memberikan solusi energi yang berkelanjutan dan efisien," tambah Nofrizal.

Dengan meningkatnya kebutuhan energi ramah lingkungan di Indonesia, PGN LNG Indonesia terus memperkuat perannya melalui pengelolaan infrastruktur modern berstandar internasional.

PGN LNG Indonesia optimistis untuk terus mendorong pemanfaatan LNG sebagai energi transisi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Naik 32,69%, PGN Kantongi Laba Setara Rp 4,14 Triliun per September 2024

Puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040-an. Sebagian besar akan dipenuhi melalui LNG.
Puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada tahun 2040-an. Sebagian besar akan dipenuhi melalui LNG. Dok PGN

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina terus menjaga kinerja operasi dan keuangan perusahaan dalam optimalisasi pemanfaatan energi ramah lingkungan gas bumi. Hal ini tercermin dalam laporan konsolidasian periode kuartal III 2024.

Sampai dengan akhir September 2024, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 44,26 triliun (kurs Rp 15.714,50 per USD), bertumbuh sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun 2023. Kemudian pada laba operasi dan EBITDA masing-masing diperoleh sebesar USD 415,7 juta dan USD 852,0 juta, serta laba bersih tercatat sejumlah USD 263,4 juta.

“Dalam situasi yang menantang di tahun 2024, kami menerapkan berbagai strategi dan inisiatif untuk menjaga penyaluran volume gas bumi dan konsistensi dalam pencapaian kinerja keuangan”, ungkap Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko dalam keterangan resmi, Jumat (1/11/2024).

Sejalan dengan kenaikan dari sisi pendapatan, per September 2024 perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 263,39 juta, setara Rp 4,14 triliun per September 2024. Laba itu naik 32,69 persen dibandingkan laba per September 2023 yang tercatat sebesar USD 198,5 juta.

“Optimalisasi pengelolaan volume gas bumi di tengah tantangan natural decline pasokan gas pipa dapat dimitigasi dengan baik dan penurunan beban keuangan pasca pelunasan obligasi merupakan salah satu faktor utama yang menyokong pencapaian kinerja keuangan ini”, tambah Arief.

Dari sisi kinerja operasi, PGN mencatatkan volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG serta Terminal Use Agreement (TUA) dan pemanfaatan kapasitas terminal LNG sebesar 69 BBTUD. Trading LNG global merupakan bisnis yang baru berjalan tahun ini sehingga berkontribusi juga atas kenaikan pendapatan terhadap tahun lalu.

Volume Transmisi Gas Bumi

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Kemudian total volume transmisi gas bumi tercatat 1.527 MMSCFD dan minyak bumi sebanyak 150.716 BOEPD. Untuk bisnis lain yang dikelola anak perusahaan atau afiliasi PGN pencapaian tercatatnya dari lifting migas 20.074 BOEPD, regasifikasi LNG 144 BBTUD dan proses LPG 105 ton per hari.

Upaya meningkatkan pelanggan industri berhasil dicapai dengan adanya pertumbuhan 3,8% dibandingkan akhir tahun 2023 atau sejumlah 3.222 pelanggan industri & komersial dan pelanggan kecil jumlahnya 2.608 atau bertumbuh 32%. Sedangkan untuk rumah tangga sampai dengan akhir September 2024 jumlahnya adalah 808.334 pelanggan.

Dalam meningkatkan pemanfaatan energi gas domestik, PGN berharap pertumbuhan pelanggan di semua sektor dapat terus berlangsung sehingga peningkatan volume gas bumi sebagai upaya swasembada energi nasional dapat terwujud. Perseroan mengupayakan pemenuhan pasokan dari berbagai sumber baik gas pipa maupun CNG dan LNG melalui berbagai moda transportasi gas bumi baik pipeline maupun non pipeline.

"Dengan dukungan seluruh stakeholder, regulator dan pemerintah, kami yakin layanan dan pemanfaatan gas bumi nasional akan terus tumbuh dan menjadi solusi utama di masa transisi energi nasional," tutup Arief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya