Liputan6.com, Jakarta - Program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) sudah berjalan. Salah satu pembangkit listrik yang masuk dalam program tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2.
General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Robert Aprianto Purba mengatakan, PLN mendapat tugas membangun pembangkit 10 ribu MW dalam proyek listrik 35 ribu MW. PLTGU Jawa 2 dengan kapasitas 800 MW, merupakan pembangkit gas terbesar yang dibangun PLN dalam program kelistrikan 35 ribu MW.
"Ini adalah PLTGU terbesar dalam program 35 ribu MW, di luar IPP (pengembang listrik swasta)," kata Robert, saat menghadiri Gas Turbine#1 Base Ceremony, PLTGU Jawa 2, di lokasi pembangunan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
PLTGU Jawa 2 ini membutuhkan investasi sebesar Rp 6,2 triliun. Sumber pendanaan berasal dari internal PLN 30 persen dan pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar 70 persen.
PLTU tersebut berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektare bekas lahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Area PT Indonesia Power UPJP Tanjung Priok, Jakarta Utara.
PLTGU Jawa 2 akan beroperasi bertahap mulai Mei 2018. Listrik dari pembangkit tersebut akan memperkuat pasokan listrik sistem Jawa Bali, melalui transmisi 150 kilo Volt (w) dan 500 kV Looping Jakarta.
Pembangunan PLTGU Jawa 2 digarap oleh Mitsubishi Corporation dan PT Wasa Mitra Engineering. Penandatanganan kontrak pembangunan tersebut telah dilakukan pada Desember 2015 lalu. Sedangkan penandatanganan perjanjian pinjaman dilakukan pada November 2016. Saat ini pembangunan pembangkit tersebut sudah di atas 50 persen, lebih cepat dari perkiraan. Kondisi ini membuat Robert optimistis, PLTGU Jawa 2 dapat beroperasi tepat waktu.
"Pembangunan lebih cepat dari target, kami optimistis pembangunan selesai beroperasi sesuai jadwal," tutur Robert.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jamin Stok Listrik, Cara PLN Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Sebelummya, PT PLN (Persero) siap berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemenuhan pasokan listrik. Lantaran dengan pasokan listrik yang memadai, dapat mendatangkan investasi baru.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS mengatakan, saat ini kondisi pasokan listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bahkan, cadangan listrik di wilayah Jawa Bali berlebih. Saat ini daya mampu pasokan jaringan Jawa Bali mencapai 30 ribu Mega Watt (MW), dengan cadangan mencapai 8 ribu MW.
"Untuk Jawa Bali sekarang 31 persen, cadangannya dari 30 ribu MW, jadi hampir 7.000 sampai 8.000 MW," kata Haryanto, di Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Menurut dia, dengan cadangan pasokan listrik sebesar 31 persen, PLN akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Cadangan tersebut dapat memenuhi investasi baru, baik industri, bisnis maupun perumahan.
"Harapannya bahwa PLN berkontribusi di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan menyediakan listrik untuk kebutuhan industri bisnis dan perumahan," tutur Haryanto.
Dia mengungkapkan, pasokan listrik akan semakin bertambah ke depannya, seiring dengan beroperasinya pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu MW.
Pada tahun depan, PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLMG) Muara Karang berkapasitas 500 MW dan Tanjung Priok 1.000 MW,
"Tahun depan Muara Karang 500 MW, Priok 1000 MW. Dengan program 35 ribu MW, saat ini kondisi nasional sudah cukup dayanya, apalagi ada program 35 ribu MW bisa membantu pengusaha di Indonesia," tutup Haryanto.
Advertisement