Alasan Menteri Rini Kerap Ajak Direksi BUMN ke Daerah Pelosok

Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat di akhir tahun ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Des 2017, 14:51 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 14:51 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno saat menaiki kapal  KMP Raja Enggano di NTB. (Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)
Menteri BUMN Rini Soemarno saat menaiki kapal KMP Raja Enggano di NTB. (Liputan6.com/Achmad Dwi Apriyadi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kerap melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah. Tidak hanya di wilayah perkotaan namun hingga ke pelosok Nusantara.

"Saya itu sudah jalan hampir di seluruh titik Indonesia baik kapal berjam-jam, sepuluh jam, pesawat kecil di Papua Maluku sudah saya lakukan," paparnya saat berdialog dengan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Nusa Tenggara Barat, Minggu (31/12/2017).

Bahkan, dalam kunjungan tersebut Rini juga mengajak direksi-direksi BUMN. Meski, tak jarang pula ada sebagian direksi yang mengeluh.

Namun Rini menuturkan, direksi-direksi tersebut akhirnya mengucapkan terimakasih kepadanya. Lantaran, mereka akhirnya tersadar betapa besarnya Indonesia.

"Kenapa saya lakukan itu, dirut-dirut juga sebagian ikut, sebagian dirut-dirut juga saya tahu ngomel-ngomel. Kenapa sih ini Bu Menteri ngajakin naik kapal ombaknya besar. Tapi setelah itu hampir semua, terimakasih ya bu, kalau nggak, kita nggak melihat Indonesia yang begini cantik, begini besar," jelas dia.

Rini pun mencontohkan NTB. NTB mempunyai sumber daya emas, lahan yang subur, dan sapi yang memadai.

"Dan menurut saya harus menjadi kebanggaan kita kenapa negara Amerika, Australia terkenal seperti sapinya kenapa tidak bisa mengatakan Sumbawa punya sapi yang begitu hebat," ujar dia.

Sebab itu, dia meminta semua pihak bangga terhadap Indonesia. Dia juga meminta para mahasiswa untuk belajar dengan sebaik mungkin dan kemudian membangun Indonesia.

"Marilah kita semua berbangga hati Indonesia itu besar, cantik, kaya, dan pendudukanya sangat besar. Kalau adik-adik betul-betul belajar, seraplah ilmu sebanyak mungkin, bisa membangun Indonesia, saya yakin akan menjadi terbesar di dunia," tukas Rini Soemarno.

Kisah Hidup

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membagikan sedikit kisah hidupnya di hadapan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Nusa Tenggara Barat. Rini bercerita kisah hidup sejak lahir hingga menjadi menteri saat ini.

Rini nengaku lahir di Amerika Serikat 9 Juni 1958. Meski lahir di luar negeri, dia menampik jika tak ingat dengan Indonesia.

"Saya lahir di Amerika Serikat, jadi jangan percaya kalau orang bilang lahir di luar, kemudian nggak ingat Indonesia. Salah. Saya maunya pulang," kata dia di UTS Nusa Tenggara Barat, Minggu (31/11/2017).

Saat umur 3 tahun dia kembali Indonesia. Tak lama, pada umur 10 tahun dia kembali tinggal di luar negeri Belanda.

"Kemudian umur 15 sampai 24 tahun saya di Amerika Serikat, saya SMA di Amerika, saya universitas di Amerika. Tapi saya tidak pernah lupa saya harus kembali ke Indonesia," ujar dia.

Rini Soemarno mengaku selalu mengingat wejangan sang ayah. Kemanapun menimba ilmu, namun tak boleh melupakan tempat asal.

"Karena ayah saya selalu mengingatkan, almarhum, kita boleh menimba ilmu kemana saja. Tapi selalu ingat, di mana akar kamu berada tempat itu masih membutuhkan kamu, kamu harus kembali," ujar Rini.

Pada usia 24 tahun Rini kembali ke Indonesia. Dia bekerja di Citibank. Di Citibank, dia menghabiskan waktu selama 8 tahun.

 Menteri Rini mengaku kemudian hijrah ke PT Astra International Tbk. Sebagai profesional, karir Rini terhitung melesat dengan cepat.

Di usia 31 tahun sudah mencapai posisi Direktur Keuangan. Lalu, di usia ke-39 tahun mencapai posisi tertinggi sebagai Direktur Utama.

"Kemudian di Astra International yang buat Toyota, Honda motor saya Direktur Keuangan pada saat itu pada umur 31, dan menjadi Direktur Utama Astra International dengan karyawan 120 ribu pada umur 39 hampir 40 tahun," ungkapnya.

Setelah itu, di umur ke-43 tahun Rini mendapat kepercayaan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. "Saya ditunjuk Menteri Peridustrian Perdagangan di tahun 2001 pada umur saya di 43 tahun," ujar dia.

Di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rini kembali mendapat kepercayaan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lebih lanjut, kepada para mahasiswa Rini berpesan supaya belajar dengan baik. Lalu, kembali ke asal untuk membangun daerah masing-masing.

"Saya minta adik-adik yang dari mana-mana saya harapkan bisa kembali ke tempat masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan di sana," tukas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya