Ada Perusahaan Minati Proyek LRT, Ini Respons Menko Luhut

Masuknya investor baru pada proyek LRT sejalan dengan keinginan pemerintah menggenjot proyek infrastruktur.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jan 2018, 20:02 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 20:02 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kampus Universitas Padjajaran (Foto: Huyogo Simbolon)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kampus Universitas Padjajaran (Foto: Huyogo Simbolon)
Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah senang jika ada investor yang mau membangun transportasi massal di Indonesia. Seperti keinginan PT Ratu Prabu Energi Tbk yang ingin membangun Light Rail Transit (LRT).
 
Menurut dia, masuknya investor tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah agar proyek-proyek infrastruktur termasuk dalam bidang transportasi tidak dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
 
"Pemerintah senang banget, kan kita mau seperti LRT Jabodebek ini kan tidak APBN semua, itu yang justru kita mau," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/1/2018).
 
Luhut menyatakan, siapa pun investornya asal serius untuk membangun infrastruktur di Indonesia, maka akan mendapatkan dukungan pemerintah. Namun sebelum itu investor tersebut harus terlebih dulu memberitahukan keinginannya kepada pemerintah.
 
"Ya dia kalau mau kan mesti beritahu, masalahnya enggak lepas support pemerintah. (Siapa pun) Enggak ada masalah, siapa saja boleh investasi," tandas dia.
 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Rute LRT yang Disarankan Menhub

PT Ratu Prabu Energi Tbk berencana membangun Light Rail Transit (LRT). Hal tersebut disampaikan perwakilan perusahaan saat bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Kamis, 4 Januari 2018 kemarin.
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, jika memang Ratu Prabu serius untuk membangun moda transportasi massal tersebut, maka ada sejumlah rute yang bisa digarap. 
 
 
"Jadi, yang kita ingin sampaikan ke Ratu Prabu adalah melengkapi jalur-jalur yang memang belum dikerjakan oleh investor. Ke mana itu? Banyak alternatif," ujar dia di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
 
Menurut dia, sebenarnya ada rute yang potensi untuk digarap Ratu Prabu, yaitu rute LRT menuju bandara. Rute ke bandara dinilai ideal karena banyak wilayah yang belum terakomodasi transportasi massal untuk menuju bandara.‎
 
"Kalau saya sarankan yang paling dibutuhkan dan daya beli masyarakatnya relatif lebih besar itu ke bandara. Ke bandara itu ada beberapa jalur, ada yang lewat selatan, sejajar tol. Nanti langsung ke Tol Pluit. Bisa juga dari Kepala Gading diteruskan terus langsung ke bandara. Atau yang lain, ke Tangerang juga. Ada proposal-proposal yang bisa dilakukan," ucap dia.
 
Namun intinya, kata Budi, LRT yang ingin dibangun Ratu Prabu nantinya bisa melengkapi penyediaan transportasi massal bagi masyarakat.
 
‎"Saya memang dengan adanya suatu finalisasi terhadap financing (LRT) Jabodebek itu membuat kita lebih punya optimisme terhadap LRT. LRT itu bisa dikerjakan tidak hanya oleh pemerintah saja, tapi juga oleh swasta‎," ucap dia.
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya