Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah seluruh sisi kehidupan manusia. Bahkan perkembangan tersebut telah menghasilkan sebuah mata uang baru yang bersifat virtual dan langsung menjadi sorotan di seluruh dunia, seperti Bitcoin.
Jokowi mencontohkan, teknologi kendaraan tanpa awak yang sudah dikembangkan oleh sejumlah negara. Hal ini dinilai akan mengubah model transportasi dunia ke depannya.
‎"Teknologi cyber fisika misalnya telah melahirkan autonomous vehicle, kendaraan tanpa awak. (Kemudian) 3D printing yang bisa membuat bangunan dan senjata dengan metode printing yang murah dan cepat. Advanced robotic yang bisa mengambil alih peran manusia," ujar dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, perkembangan di bidang bioteknologi ada teknologi gen yang memungkinkan penyembuhan sebuah penyakit secara lebih mendasar dan murah. Hal ini akan berdampak pada dunia kedokteran serta peternakan hewan di seluruh dunia.
"Selain membawa implikasi di dunia kedokteran, teknologi baru tersebut juga akan mengubah cara beternak. Juga cara bertani DNA multi layer urban farming," lanjut dia.
Dan yang saat ini menjadi perhatian seluruh dunia yaitu munculnya mata uang virtual seperti Bitcoin. Hal ini juga harus diantisipasi agar perkembangan teknologi bukan malah merugikan masyarakat.
"Internet of think, big data, artificial intelligence dan virtual reality ternyata terus berkembang dan diaplikasikan dalam block change dan cryptocurrency, mata uang yang tanpa bank sentral yang saat ini sedang diperebutkan oleh banyak orang," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: UI Penyumbang Menteri Terbanyak di Kabinet Kerja
Jokowi menghadiri Dies Natalis Ke-68 Universitas Indonesia (UI) di Balairung, UI Depok, Jawa Barat. Selain itu, Jokowi juga meresmikan Forum Kebangsaan UI.
Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan UI merupakan kampus terbanyak yang menyumbang menteri di dalam Kabinet Kerja. Setidaknya, ada enam menteri yang merupakan lulusan kampus tersebut.
"Saya berterima kasih kepada Universitas Indonesia, sebab UI penyumbang terbanyak menteri di Kabinet Kerja. Sampai ini ada enam almuni UI yang membantu saya di Kabinet Kerja," ujar dia di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Menteri-menteri tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Selain itu juga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Kesehatan Nila Moelok, Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko juga mengambil doktornya di UI. Selain itu Pak Johan Budi juga alumni UI," kata Jokowi.
Menurut dia, hal ini membuktikan jika UI merupakan sumber energi bagi Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan.
"Ini menunjukkan UI gudangnya orang-orang pintar, sumbernya para pejuang pembangunan dan sumber energi untuk mencapai Indonesia maju," tandas dia.‎‎‎
Turut hadir mendampingi Jokowi, antara lain Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Â
Advertisement