Liputan6.com, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) menjadi salah satu peserta di Singapore Air Show 2018. Dalam kepesertaannya, PT DI menawarkan berbagai produknya yang menjadi andalan, yaitu pesawat N219 Nurtanio.
Tak sia-sia, PT DI telah melakukan sejumlah penandatanganan dengan berbagai pihak mengenai komersialisasi pesawat terbaru N219 Nurtanio tersebut pada Rabu (7/2/2018). Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno di Singapore Air Show 2018.
Menteri Rini mengungkapkan, setelah dilakukan peresmian dan pemberian nama Nurtanio pada pesawat N219, November 2017 lalu, pemerintah terus memberikan dukungan bagi pemasaran dan peningkatan kualitas layanan karya tangan anak bangsa baik di dalam maupun di luar negeri.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah mengapresiasi terhadap rangkaian penandatanganan kerja sama ini sebagai bentuk kemajuan dan upaya PTDI dalam rangka mendorong pengembangan produk yang dihasilkan.
"Beberapa penandatanganan kerja sama yang dilakukan PT DI pada hari ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor baik di dalam maupun luar negeri terhadap produksi atau karya anak bangsa. Pemerintah tentunya terus mendorong agar perluasan pemasaran atau komersialisasi terhadap produk yang dihasilkan juga didukung dengan kualitas pelayanan, kualitas manajemen dan safety dalam meningkatkan layanan jangka panjang dan berkelanjutan," ungkap Rini di Singapura, Rabu (7/2/2018).
Rini juga menegaskan tentang pentingnya keberadaan pesawat N219 yang dirancang untuk melayani operasional bandara perintis di wilayah-wilayah terpencil. Pembuatan dan pengembangan pesawat jenis ini memiliki kontribusi penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.
Dengan spesifikasi dan keunggulan yang dimilikinya, kehadiran pesawat N219 diharapkan mampu mendorong konektivitas antarpulau yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengungkapkan, pihaknya terus melakukan berbagai inisiatif dan pengembangan terhadap produk yang telah dihasilkan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi industri dirgantara di Tanah Air.
"Berbagai inisiatif dan pengembangan yang dilakukan merupakan upaya perseroan dalam mendorong kualitas pelayanan dan pemasaran produk untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan," ujar dia..
Beberapa kesepakatan yang ditandatangani hari ini di antaranya framework agreement pengadaan, pelayanan, dan komersialisasi 20 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Pelita Air Service; pengadaan N219 Nurtanio dengan Bupati Puncak Jaya, Papua Willem Wandik.
Selain itu, pengadaan 50 pesawat N219 Nurtanio dan pengembangan SDM dan fasilitas kedirgantaraan di Aceh dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Tak hanya itu, masih ada lagi, yaitu framework agreement penyusunan analisis operasional, dan pendanaan pengadaan 5 unit pesawat N219 Nurtanio dengan PT Trigana Air Service. Pada Singapore Airshow 2018, PT Trigana Air Service tertarik untuk pengadaan lima unit N219 Nurtanio ditambah opsi lima unit dan kerja saMa penyusunan analisis operasional pesawat N219 Nurtanio. PT DI juga akan membantu Trigana Air Service untuk mendapat pendanaan untuk menunjang pengadaan pesawat N219 Nurtanio.
Framework agreement antara PT DI dan Trigana Air Service ini berlaku selama dua tahun, berlaku sejak tanggal efektif penandatanganan, dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.
Selain itu, PT DI melakukan framework agreement pengadaan 2 unit pesawat N219 Nurtanio dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Irianto Lambrie; framework agreement pemasaran, pengadaan dan produksi pesawat N219 Nurtanio dengan Avitra Aerospace Technologies.
(Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Minta PTDI Promosikan N219 ke Gubernur
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memuji langkah PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang melakukan promosi pesawat N219 untuk pasar luar negeri. Budi mencatat terdapat beberapa keunggulan pesawat produksi dari PT Dirgantara Indonesia.
Budi pun berharap, selain dipasarkan ke luar negeri, pesawat yang saat ini masih dalam tahap sertifikasi oleh Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga dipasarkan ke dalam negeri.
"Kita harus pakai ini. Kita tahu di Papua, Kalimantan Utara, Aceh butuh pesawat kapasitas 14 orang, satu kemampuan yang bisa mendarat di landasan pendek dan bahan bakar efisien ini menjadi catatan keunggulan N219," kata Budi, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu 7 Februari 2018.
Terkait hal ini, Budi mengaku dalam berbagai kesempatan Kemenhub selalu memperkenalkan pesawat N219 tidak hanya ke negara-negara luar tapi juga ke pemerintah daerah di Indonesia.
“Gubernur kalau datang saya tawarkan untuk membeli. Sehingga nantinya mereka tidak bergantung lagi,” ucapnya.
Akan tetapi, meskipun begitu Menhub tetap menetapkan syarat tertentu jika ada pemerintah daerah yang akan membeli N219 ini.
“Jadi mungkin kita kumpulkan 5 kabupaten punya 5 pesawat dikelola oleh 1 company itu lebih baik daripada 1 kabupaten punya 1 pesawat sehingga pengoperasian, maintenance menjadi lebih efisien,” ujarnya.
Advertisement