Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mendata bahwa jumlah desa yang belum mendapatkan listrik mengalami kenaikan. Namun perusahaan listrik negara tersebut yakin bahwa pada tahun ini seluruh desa tersebut bisa mendapatkan aliran listrik.Â
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, ‎mengalirkan listrik ke desa masih menjadi prioritas PLN. jumlah desa mengalami penambahan dari 2.510 desa menjadi 3.660 desa dan 1.600 dusun yang mengalami pengembangan.
Advertisement
Baca Juga
"Program listrik pedesaan terjadi pengembangan desa lama dan penambahan desa baru‎," kata Syofvi, dalam Desiminasi RUPTL PLN 2018-2027, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (23/3/2018).
Menurut Syofvi, PLN dan pemerintah perupaya untuk mencapai rasio desa berlistrik 100 persen pada 2018. Untuk merealisasikan target tersebut akan dilakukan berbagai upaya.
Upaya tersebut diantaranya adalah perluasan jaringan distribusi dari sistem kelistrikan terdekat yang sudah beroperasi‎, disertai dengan penambahan pembangkit yang diperlukan.
Â
Daerah Terisolasi
Bagi daerah yang masih terisolasi, pelosok dan perbatasan dengan negara tetangga dan tidak ada potensi Energi Baru Terbarukan (EBT), pasokan listrik akan mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM).
PLN dan Pemerintah juga akan menggunakan EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal, solar home system.
Untuk mengejar elektrifikasi, pemerintah akan melakukan pra elektrifikasi menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
"Setelah masuk LTSHE, PLN akan menyambungkan listrik dalam dua samapi tiga tahun, baru masuk ke daerah yang pra elektrifikasi," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement