Menteri BUMN Minta Pertamina Jaga Pasokan Premium

Menteri Rini berharap Pertamina tidak ragu untuk tetap tidak menaikkan harga Premium meski saat ini harga minyak dunia naik.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Apr 2018, 21:14 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 21:14 WIB
20166022-Sambil Bukber, Menteri Rini Kumpulkan Pimpinan Media-Jakarta
Menteri BUMN, Rini Soemarno ketika menghadiri acara buka bersama sejumlah pemimpin redaksi media, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (22/6). Acara tersebut juga dihadiri sejumlah petinggi perusahaan pelat merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Pertamina (Persero) tetap menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di pasaran. Selain itu, Rini juga meminta Pertamina tidak menaikkan harga Premium hingga pertengahan atau akhir 2019.

"Ini memang yang saya sekarang sangat keras dengan direksi Pertamina. Kami sudah komitmen dengan tiga menteri yakni Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan saya sendiri bahwa kita harus tetap menyediakan Premium dan harganya tidak naik sampai pertengahan atau akhir 2019," kata Menteri Rini dikutip dari Antara, Kamis (13/4/2018).

Pemerintah memang pernah memiliki pemikiran untuk mengurangi Premium karena nilai oktan atau Research Octane Number (RON) Premium memiliki nilai oktan 88 sehingga tidak ramah lingkungan dan tingkat polusi udaranya lebih tinggi. Oleh sebab itu akhirnya diperkenalkan produk pertalite.

"Tetapi komitmen pemerintah kita harus tetap menyediakan RON 88 yaitu premium dan premium itu memang harganya ditentukan pemerintah," kata dia.

Rini mengatakan akan mengecek secara langsung untuk memastikan ketersediaan Premium di lapangan.

"Ke depan memang saya mulai keliling lagi untuk mengecek di lapangan agar bagaimana Premium selalu tersedia untuk masyarakat," kata dia.

 


Jangan Naikkan Harga Premium

Kenaikan Harga Minyak Dunia Berpotensi Picu Inflasi
Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Kenaikan harga minyak dunia berpotensi mendorong inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, Rini juga berharap Pertamina tidak ragu untuk tetap tidak menaikkan harga Premium meski saat ini harga minyak dunia naik.

Menurut Rini, untuk menjaga agar tidak merugi Pertamina bisa melakukan subsidi silang terhadap Premium dari pendapatan beragam produk Pertamina lainnya seperti produk avtur, LNG, Pertamax, hingga pelumas.

"Betul (merugi) karena memang crude oil international sekarang naik. Tetapi saya selalu menekankan dalam BUMN kita tidak bisa melihat satu produk saja, tetapi harus dikombinasikan dari seluruh aktivitas di perusahaan itu karena Pertamina itu jual beraneka ragam produk," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya