Bos Pertamina: Jadi Perempuan Harus Serba Bisa

Plt PT Pertamina (Persero) membagi pandangan tentang makna Hari Kartini bagi perempuan Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Apr 2018, 18:38 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2018, 18:38 WIB
Nicke Widyawati Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) (Dok Foto: Website Pertamina)
Nicke Widyawati Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) (Dok Foto: Website Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 21 April, banyak kegiatan untuk turut memeriahkan Hari Kartini. Tak hanya acara, berbagai wanita di Indonesia juga saling berbagi pandangan bagaimana memaknai Hari Kartini kali ini. 

Tak lepas dari hal tersebut, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga berbagi pemikiran di Hari Kartini kali ini. Menurut Nicke, Kartini kali ini harus pemberani dan siap menerima tantangan apa pun, terutama dalam dunia kerja.

"Untuk para wanita Indonesia jangan takut menerima tantangan. Jika ada peluang baik jalankan saja, laksanakan secara profesional. Jangan membatasi diri, karena kita wanita, karena sebetulnya kita itu multitasking," ujar Nicke kepada wartawan, Sabtu (21/4/2018).

Bahkan, Nicke mengklaim sebenarnya wanita lebih tangguh daripada laki-laki. "Yang sudah punya keluarga, yang punya anak, kami multi tasking. Hidup wanita, lebih kuat," ujar Nicke dengan semangat.

 

 

Makna Hari Kartini buat Bos Angkasa Pura I

PT Angkasa Pura I (Persero).
Setelah AP II, Giliran AP I Berikan Insentif Landing Fee ke Maskapai

Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji sedikit berbagi pemikiran mengenai apa yang harus dilakukan para Kartini Zaman Now tersebut.

"Kartini Zaman Now haruslah wanita yang multitasking tapi feminin, tangguh tapi penuh kasih, pemimpin, tapi tetap seorang ibu/istri/putri di keluarga," kata Devy saat berbagi cerita dengan Liputan6.com.

Devy menuturkan, artinya wanita saat ini harus memperjuangkan kesetaraan atau equality tanpa melupakan harkatnya sebagai wanita baik dari sisi budaya maupun agama.

"Itu berarti wanita yang berkarya dan berjuang setara dengan laki-laki untuk mendapatkan haknya setara dengan laki-laki," tambahnya.

Namun sebagai wanita yang menjadi ibu dan/atau istri, Devy berpendapat wanita juga mempunyai tanggung-jawab mendukung laki-laki yang menjadi suami dan imam rumah tangga serta bertanggung-jawab penuh membesarkan dan mendidik anak. (Yas)

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya