Ini Alasan Menteri Rini Tunjuk Budi Waseso Jadi Dirut Bulog

Perombakan direksi Perum Bulog sebagai salah satu bentuk penyegaran manajemen perusahaan untuk memperkuat perannya sebagai stabilisator harga pangan serta bahan pokok.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Apr 2018, 14:45 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 14:45 WIB
Menko Polhukam dan Kepala BNN Pimpin Pemusnahan Narkoba di Bandara Soekarno Hatta
Kepala BNN Budi Waseso memberi keterangan saat pemusnahan barang bukti narkotika di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (28/12). Dalam pemusnahan narkotika tersebut hadir juga Menko Polhukam Wiranto. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mempercepat akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak susunan direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog).

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.

Dalam keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti dan Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.

Selain itu, Kementerian BUMN juga Mengangkat Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo yang mengisi posisi tersebut sebelumnya. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, perombakan direksi di Perum Bulog merupakan salah satu bentuk penyegaran manajemen perusahaan untuk memperkuat perannya sebagai stabilisator harga pangan serta bahan pokok lainnya di luar beras dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

Wahyu menjelaskan, perombakan ini adalah sebuah bentuk penyegaran dalam manajemen perusahaan.

"Pemerintah terus mendorong agar Perum Bulog Sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah dapat menjalankan perannya untuk menjaga Harga Dasar Pembelian gabah petani, stabilisasi harga khususnya harga pokok, penyaluran program Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), pengelolaan stok pangan serta bahan pangan lainnya di luar beras,” katanya, Jumat (27/4/2018).

Pemerintah juga terus mendorong kestabilan harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya menjelang lebaran tahun 2018.

Oleh karena itu, pergantian direksi baru dalam manajemen Perum Bulog diharapkan mampu mendorong upaya pemerintah dalam stabilisasi harga dan penyediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat terutama dalam hari-hari besar keagamaan.

Susunan Direksi Baru

Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. (Dok Kementerian BUMN)
Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. (Dok Kementerian BUMN)

Dengan demikian, perubahan susunan kepengurusan Perum Bulog sebagai berikut:

Memberhentikan:

1. Djarot Kusumayakti

2. Pardiman.

 

Mengangkat:

1. Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso sebagai Direktur Utama

2. Triyana sebagai Direktur Keuangan

 

Adapun Direksi yang tidak mengalami perubahan yaitu:

1. Karyawan Gunarso sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik

2. Imam Subowo sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri

3. Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Komersil

4. Febriyanto sebagai Direktur SDM & Umum

5. Andrianto Wahyu Adi sebagai Direktur Pengadaan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya