Ada GPN, Efisiensi Sistem Pembayaran Capai Triliunan Rupiah

Potensi efisiensi dari GPN sangat besar. Ini mengacu pada transaksi dengan menggunakan kartu debit yang sangat besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 15:45 WIB
BI Resmi Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional
Gubernur BI Agus DW Martowardojo memberi sambutan dalam launching Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Gedung BI, Jakarta, Senin (4/12). Sistem ini untuk menyatukan berbagai sistem pembayaran milik berbagai bank yang berbeda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Dengan adanya GPN tersebut, semua transaksi domestik yang menggunakan kartu debit di dalam negeri otomatis akan diproses di dalam negeri. Sebelumnya, transaksi harus diproses di luar negeri.

Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI, Pungky P Wibowo mengungkapkan, saat ini setidaknya ada sekitar 170 juta kartu debit di Indonesia dengan nilai rata-rata Rp 500 ribu per transaksi.

"Kalau kita bicara kartu debit dengan adanya GPN ini, semua yang ditransaksikan di dalam negeri semua di-routing dan diproses di dalan negeri. Ada 170 juta kartu debit," kata Pungky dalam acara Sosialisasi Program Debit Gerbang Pembayaran Nasional di Jaringan ATM Bersama yang bertema "Membangun Era Baru Sistem Pembayaran lndonesia” di Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Dia mengungkapkan, potensi efisiensi dari GPN sangat besar. Ini mengacu pada transaksi dengan menggunakan kartu debit yang sangat besar. "April baru tanggal segini hampir mencapai Rp 1 triliun, jadi potensinya besar sekali," ujarnya.

 

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Nilai Efisiensi

BI Resmi Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional
Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo (tengah) bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, menunjukkan kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) saat peresmian di Gedung BI, Jakarta, Senin (4/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski demikian, Direktur Utama Artajasa, Bayu Hantanasena mengaku saat ini efisensi dari keberadaan GPN belum bisa dipastikan. Namun ia mengatakan jumlahnya cukup besar hingga mencapai triliunan Rupiah.

"Penghematan ukurannya triliun. Kenapa? Karena kartu debit saja sudah 170 juta," ungkap dia.

Selain itu, GPN juga bisa mendorong gerakan nontunai di mana efisiensi bisa terjadi dalam proses pencetakan uang di BI.

"Di BI penghematan kalau tadi pakai uang cash kan, uang cash ada biaya cetaknya, biaya distribusi, udah lecek balik lagi ke BI," kata dia.

Tidak hanya itu, GPN juga diklaim meningkatkan kemanan nasional salah satunya dalam proses distribusi uang ke daerah.

"Kelemahan distribusi di tengah jalan dibegal. Dengan adanya ini, jauh lebih aman dan efisien dan efektif. Kalau kita semuanya betul-betul jalan, ini potensi penghematan nasional," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya