Usai Rights Issue, Bank Bukopin Fokus Pacu Kinerja

Bank Bukopin menyiapkan sedikitnya 7 strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Jul 2018, 20:25 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 20:25 WIB
20151229-Transaksi-Rupiah-AY
Teller tengah melayani nasabah di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Selasa (29/12). Namun kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat tipis 0,003% ke Rp 13.639 per dollar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV Bank Bukopin berjalan sesuai rencana. Pasca rights issue, Bank Bukopin akan fokus memacu pertumbuhan kinerja Perseroan.

Dikutip dari keterangan tertulis perseroan, Kamis (05/7/2018), Direktur Keuangan & Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk M. Rachmat Kaimuddin mengatakan setelah mendapatkan pernyataan efektif pelaksanaan rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), manajemen akan fokus menjalankan tahapan proses PUT IV sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

“Setelah proses rights issue, permodalan Bank Bukopin otomatis akan meningkat. Dengan demikian, saat ini kami akan dapat fokus memacu pertumbuhan kinerja,” tuturnya, Kamis (05/7/2018).

Sesuai jadwal, dalam proses rights issue, transaksi perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan dilakukan pada tanggal 13 Juli hingga 25 Juli 2018.

Selanjutnya, penyerahan saham dan pembayaran HMETD akan dilakukan pada tanggal 26 Juli dan pembayaran dari standby buyer akan dilakukan pada tanggal 27 Juli.

Rachmat menjelaskan setelah rights issue, pada semester 2 tahun ini Bank Bukopin akan fokus memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi, dan mengoptimalkan proses digitalisasi.

Dengan strategi tersebut, Manajemen Bukopinoptimistis target kinerja yang ditetapkan untuk tahun 2018 akan terealisasi. Dalam jangka pendek, Perseroan akan fokus memperbaiki kinerja melalui perbaikan kualitas kredit.

 

Program Strategis

Bank Syariah
Nasabah melakukan transaksi di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Selasa (30/1). Data OJK yang terekam sampai Oktober 2017 mencatat, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 19,79% secara tahunan menjadi Rp 395,89 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tahap selanjutnya, Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah program strategis, yaitu memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, memperbaiki struktur Dana Pihak Ketiga, optimalisasi profit berbasis skala ekonomi, dan menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis start up dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial.

Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Rivan A Purwantono mengatakan Perseroan menyiapkan sedikitnya 7 strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja, yaitu meluncurkan layanan Flexy Bill, memacu penyaluran kredit properti dan promo kartu kredit.

Kemudian perseroan akan memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor dengan Bukopin Finance, tabungan digital Wokee, program kredit personal, dan BNV Labs.

“Flexy Bill merupakan salah satu produk andalan Bank Bukopin tahun ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, Flexy Bill adalah fasilitas pembiayaan tagihan listrik kepada pelanggan PLN, dimana pelanggan dapat memanfaatkan mundurnya waktu pembayaran tagihan listrik sampai dengan 6 bulan, tetapi PLN dapat tetap menerima pembayaran rutin setiap bulan dari Bank Bukopin.

Diharapkan layanan ini akan dapat meningkatkan kualitas dana Bank Bukopin sekaligus memperbaiki kualitas kredit dan memacu pendapatan Perseroan dari fee based income.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya