Inalum Kucurkan USD 3,85 Miliar untuk Akuisisi 51 Persen Saham Freeport

Kepemilikan Inalum di Freeport Indonesia setelah penjualan saham dan hak tersebut menjadi sebesar 51 persen dari semula 9,36 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2018, 17:53 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2018, 17:53 WIB
Ilustrasi dolar AS
Ilustrasi pendanaan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero), Freeport McMoRan Inc (FCX) dan Rio Tinto menandatangani Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement) terkait penjualan saham Freeport dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport lndonesia (PTFI) ke Inalum.

Kepemilikan Inalum di PTFI setelah penjualan saham dan hak tersebut menjadi sebesar 51 persen dari semula 9,36 persen.

Pokok-pokok perjanjian ini selaras dengan kesepakatan pada tanggal 12 Januari 2018 antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Mimika. Di Pemerintah daerah akan mendapatkan saham sebesar 10 persen dari kepemilikan saham PTFI.

Dalam perjanjian tersebut, Inalum akan mengeluarkan dana sebesar USD 3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper lnvestama, yang memiliki 9,36 persen saham di PTF. Para pihak akan menyelesaikan perjanjian jual beli ini sebelum akhir tahun 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Pemerintah berkomitmen untuk menjaga iklim investasi yang kondusif untuk memberikan kepastian kepada investor yang berinvestasi di lndonesia.

"Dengan ditandatanganinya Pokok-Pokok Perjanjian ini kerjasama FCX dan lnalum diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan nilai tambah industri ekstraktif ke depan serta memberi nilai kemakmuran bagi masyarakat Indonesia," jelasnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan BUMN memiliki kepedulian, komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Sejalan dengan fungsi BUMN sebagai agen pembangunan, BUMN akan menjadi ujung tombak proses hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.

"Hal tersebut guna memberi nilai tambah maksimal bagi masyarakat, termasuk menjalankan usaha pertambangan secara profesional dan bertanggungjawab berlandaskan prinsip good corporate governance," ujar Menteri Rini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan dengan ditandatanganinya perjanjian ini maka keseluruhan kesepakatan dengan FCX yang meliputi divestasi 51 persen saham, perubahan dari Kontrak Karya menjadi IUPK, telah dapat diselesaikan, termasuk komitmen pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian. Oleh sebab itu PTFI mendapatkan perpanjangan IUPK Operasi Produksi maksimal 2x10 tahun.

"Kami harapkan nilai tambah komoditi tembaga dapat terus ditingkatkan melalui pembangunan pabrik peleburan tembaga berkapasitas 2 sampai 2,6 juta ton per tahun dalam waktu 5 tahun," jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang telah diaudit, Freeport Indonesia membukukan pendapatan sebesar USD 4,44 miliar, naik dari USD 3,29 miliar di tahun 2016. Perusahaan ini juga membukukan laba bersih sebesar USD 1,28 miliar, naik dari USD 579 juta.

PTFI memiliki cadangan terbukti (proven) dan cadangan terkira (probable) untuk tembaga sebesar 38,8 miliar pound, emas sebesar 33,9 juta toz (troy ounce) dan perak sebesar 153,1 juta toz.

Sementara itu pada tahun 2017 Inalum membukukan pendapatan sebesar USD 3,5 miliar dengan laba bersih konsolidasi mencapai USD 508 juta. Holding Industri Pertambangan Inalum juga tercatat memiliki sumber daya dan cadangan nikel sebesar 739 juta ton, bauksit 613 juta ton, timah 1,1 juta ton, batubara 11.5 miliar ton, mas 1,6 juta toz dan Perak sebesar 16,2 juta toz.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Inalum Resmi Caplok 51 Persen Saham Freeport

Pemda Papua Dapat 10 Persen Saham Freeport
Menkue Sri Mulyani, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Mimika Eltinus Omaleng usai penandatangan perjanjian Pengambilan Saham Divestasi PT Freeport Indonesia, Jakarta, Jumat (12/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyaksikan penandatanganan pokok-pokok kesepakatan divestasi saham PT Freeport Indonesia antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan Freeport McMoran Inc. Inalum diwakili oleh Direktur Utama Budi Gunadi sementara Freeport diwakili oleh Presiden Direktur McMoran Richard Adkerson.

"Pada hari ini tanggal 12 Juli 2018, hari Kamis baru saja dilakukan Head of Agreement (HoA) antara Inalum dengan Freeport McMoran (FCX) dan Freeport Indonesia, Rio Tinto," ujar Menkeu Sri di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Menkeu Sri mengatakan, Head of Agreement (HoA) ini merupakan suatu langkah maju dan strategis untuk mewujudkan kesepakatan Republik Indonesia dan PT Freeport Indonesia dan Freeport McMoran pada 27 Agustus 2017 lalu.

"Dengan ditandatanganinya Head of Agreement, maka telah dicapai proses divestasi sebagaimana telah dilakukan penandatangan oleh Inalum dan Freeport McMoran," jelas Sri Mulyani.

Penandatanganan ini juga dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Sementara Freeport dihadiri juga oleh Executive Director Freeport Indonesia Tony Wenas.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

 Tonton Video Menarik Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya