Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) terus berimprovisasi tentang penyempurnaan aturan dalam mengimbangi perkembangan teknologi pembayaran. Salah satunya sistem pembayaran yang berbasis QR Code.
Di Indonesia, baik financial technology (fintech) atau perbankan, kini tengah berlomba-lomba mengenalkan sistem pembayaran yang hanya bisa dilakukan dengam cara scan QR ini. Selain cepat, sistem pembayaran ini juga mempermudah pada saat pembayaran.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, QR yang ada saat ini merupakan pilot project yang dimiliki masing-masing perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini kan QR itu antar perusahaan beda-beda modelnya. Nanti kita akan standardisasi itu dan ini kita sedang susun. Dengan begitu, semua jelas dan bisa jadi panduan perusahaan yang ingin kembangkan QR Code ini," kata Mirza kepada wartawan, Kamis (18/10/2018).
Saat ini terdapat banyak produk QR yang dimiliki beberapa perusahaan, seperti Ho-Pay, BRI, dengan My QR nya dan BNI dengan yap-nya. Nantinya QR mereka harus disesuaikan dengan aturan Bank Indonesia.
Mirza menjelaskan, tidak hanya bagi perusahaan dalam negeri, aturan ini juga nantinya menjadi panduan bagi perusahaan asing yang ingin masuk ke Indonesia.
"Dalam rangka mendorong pariwisata, perusahaan Tiongkok seperti Alipay bisa masuk ke RI. Nah, jadi ada standarnya. Lalu, mereka juga harus menggandeng perbankan lokal," papar Mirza.
Hanya saja, Mirza belum bisa memastikan kapan standardisasi ini akan dikeluarkan.
Promosikan My QR, BRI Gelar Belanja Gratis di Ranch Market
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mempromosikan layanan pembayaran terbarunya yang berbasis QR Code, yang dinamakan My QR.
Setelah diluncurkan di Pasar Klewer, My QR kembali dipromosikan di Ranch Market, Pesanggarahan, Jakarta Barat. Kali ini, BRI dan Ranch Market menggelar belanja gratis hingga Rp 500 ribu selama 10 menit.
Jelas, belanja gratis ini pembayarannya menggunakan My QR BRI. Setidaknya ada sekitar 250 peserta belanja gratis yang terdiri dari ibu rumah tangga hingga anak-anak muda.
Baca Juga
Direktur BRI, Handayani, mengatakan My QR ini terus dipromosikan karena di era perkembangan teknologi saat ini, pembayaran harus dilakukan dengan cepat dan tak lagi menggunakan uang tunai.
"My QR ini cara baru untuk melakukan pembayaran berbasis mobile device. Terobosan inovasi ini dilakukan BRI yang kemudian dilanjukan kemudahan penggunaanya dengan Ranch Market yang pada hari ini memfasilitasi ke nasabah kita melakukan pembayaran baru yang milenial dan lebih mudah serta cepat," kata Handayani di Ranch Market, Jakarta Barat, Sabtu (22/9/2018).
My QR merupakan satu metode transaksi pembayaran yang dilakukan pelanggan dengan memindai/scan kode QR di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan BRI.
Transaksi pembayaran melalui My QR menggunakan T-Bank sebagai sumber dana. T-bank sendiri adalah produk uang elektronik server based milik BRI.
Untuk menggunakan My QR ini, customer dapat menggunduh terlebih dahulu aplikasi BRI Mobile. Handayani menambahkan, My QR sendiri sangat mudah untuk dilakukan isi ulang saldo.
Hal itu bisa melalui mesin ATM BRI/bank lain, EDC, mesin CRM, agen BRILink, Internet Banking, hingga mobile banking. Dengan kata lain, My QR ini bisa digunakan oleh seluruh kalangan, baik dari nasabah BRI, bank lain, bahkan masyarakat yang unbanked.
"Ini sekaligus mendukung penetrasi less cash sociaty dan membiasakan masyarakat untuk hidup lebih praktis," ujar dia.
Menurut Handayani, selain di Ranch Market, My QR juga sudah bisa digunakan di 130 ribu merchant yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya Amazone, Es Teller 77, Liberica, Dompet Dhuafa Toro Sushi, Melt, Kafe Betawi, Rumah Zakat, Bebek Ireng Suroboyo, Baznas.
"Dengan My QR ini jelas akan memudahkan para pelanggan kami, karena pembayaran hanya dilakukan dengan hitungan detik. Karena pelanggan kami ini mayoritas menengah ke atas jadi akan cepat dan paham penggunaan My QR ini," tambah CEO PT Supra Boga Lestari Tbk Meshvara Kanjaya.
Â
Advertisement