Sandiaga Uno ingin Gratiskan Tarif Tol, Ini Respons Dirut CMNP

Sejak 1997, pemerintah memberikan ruang bagi keterlibatan pihak swasta dalam proyek pembangunan jalan tol yang sebelumnya tidak diizinkan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Nov 2018, 16:32 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 16:32 WIB
Integrasi Transaksi Tol JORR
Kendaraan melintasi Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Jakarta, Senin (17/9). Integrasi tol JORR ini merupakan upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol dan mendukung sistem logistik nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Tito Sulistio merespons pernyataan Sandiago Uno terkait penggratisan tarif tol jika dirinya terpilih sebagai wakil presiden (wapres) RI. Tito menyebutkan, hal itu sulit direalisasikan jika proyek pembangunan tol melibatkan pihak swasta.

"Prinsipnya, jalan tol bisa dibangun dengan dua cara, yakni pemerintah dengan APBN, APBN itu entah dari utang atau dari mana atau bisa saja swasta," tuturnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (05/11/2018).

Tito menambahkan, mulai dari 1997, pemerintah memberikan ruang bagi keterlibatan pihak swasta dalam proyek pembangunan jalan tol yang sebelumnya tidak diizinkan. Oleh sebab itu, lanjut dia, telah ada peraturan yang seharusnya diindahkah terlebih dahulu oleh calon Wapres Sandiaga Uno.

"Kalau pemerintah mau menggratiskan kapan saja suka-suka, tapi kalau swasta jangan begitu dong, ada yang 35-40 tahun. Jalan tol itu walaupun 35 tahun, belum tentu selesai 35 tahun karena jika di tengah jalan ada kebakaran, kerusakan, kita benerin kita bisa dapat tambahan lagi ekstra, jadi jangan ditentuin begitu," jelasnya.

"Maksud saya simpel, kalau swasta ikutilah aturan perjanjian yang berlaku, Tidak bisa aturan baru merubah perjanjian yang sudah dirubah sebelumnya," tambah dia.

Tito menyarankan, sebaiknya Sandiaga lebih berhati-hati ketika mengeluarkan pernyataan. Lantaran, pernyataan seorang calon pemimpin akan berdampak besar terhadap perekonomian.

"Intinya seorang pemimpin dan calon pemimpin kalau bisa selalu berikan impresi masa depan itu lebih baik. Karena yang pasti dengan statement ini, menambah uncertainty. Ini tidak hanya bicara jalan tol, tapi semua aspek," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Janji Sandiaga Uno

Sandiaga S Uno mengisi kuliah umum yang digelar UMP Purwokerto. (Liputan6.com/Galoeh Widura)
Sandiaga S Uno mengisi kuliah umum yang digelar UMP Purwokerto. (Liputan6.com/Galoeh Widura)

Sebelumnya, Calon wakil presiden Sandiaga Uno berjanji bakalmenggratiskan jalan tol yang sudah lama dibangun jika ia terpilih. "Iya (akan menggratiskan tol lama) tentunya dengan skema yang betul," kata dia beberapa waktu lalu.

Hal tersebut bisa dilakukan jika operator jalan tol sudah mendapatkan untung atau balik modal dari biaya pembangunan.  Sandiaga melanjutkan, tol yang bisa digratiskan yang berusia di atas 30 tahun.

Janji Sandiaga ini diutarakan menanggapi langkah yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menggratiskan tol Jembatan Suramadu. 

Jembatan Suramadu menjadi satu-satunya penghubung jalur darat Surabaya dan Madura yang sebelumnya hanya tersedia di jalur laut. Jembatan dengan panjang 5.438 meter ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Jembatan ini mulai dibangun pada 2003 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Dana yang digelontorkan untuk membangun jembatan Suramadumencapai Rp 4,5 triliun.

Presiden Jokowi membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu mulai Sabtu (27/10/2018) ini. Semula tarif tol untuk melalui jembatan ini di kidaran RP 15 ribu untuk kendaraan golongan I hingga Rp 45 ribu untuk kendaraan golongan V.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya