BPS: Pengangguran di Kota Turun tapi Desa Naik

Tingkat pengangguran terbuka adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja.

oleh Merdeka.com diperbarui 05 Nov 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 17:00 WIB
Peningkatan tingkat pengangguran terbuka di desa akibat adanya pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian.
Peningkatan tingkat pengangguran terbuka di desa akibat adanya pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota menurun dalam satu tahun terakhir. Tahun lalu tingkat pengangguran terbuka di kota sebesar 6,79 persen, turun menjadi 6,45 persen di tahun ini.

Meski demikian, tingkat pengangguran terbuka desa meningkat menjadi 4,04 persen tahun ini. Tingkat pengangguran terbuka adalah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap pasar kerja.

"TPT di kota turun dari 6,7 persen menjadi 6,45 persen, tapi di desa naik tipis sekali dari 4,01 menjadi 4,04 persen," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Peningkatan tingkat [pengangguran ]( 3684648 "")terbuka di desa akibat adanya pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian. Di sektor pertanian ada penurunan jumlah petani palawija dan karet sekitar 1,3 juta.

"Di pertanian, kalau dilacak sebetulnya di sana ada penurunan jumlah petani di palawija dan di karet, sekitar 1,3 juta. Sektor lain peternakan," jelas dia.

Dia menambahkan, dana desa memang belum memberi dampak terhadap pengurangan pengangguran karena dana desa tidak difokuskan untuk mengurangi pengangguran.

"Kalau padat karya di desa, ini kan digunakan untuk padat karya bukan pertanian. Tetapi lebih kepada pembangunan jalan, pembangunan infrastruktur, jadi tidak bisa dikaitkan ke sana," dia menandaskan.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Tingkat Pengangguran Terbuka Tertinggi Berada di Banten

20160223-Ilustrasi-Pengganguran-iStockphoto
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada di Banten. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah tersebut mencapai 8,52 persen.

"Tingkat pengangguran terbuka tertinggi tercatat di Provinsi Banten sebesar 8,52 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Menurut data BPS, tingkat pengangguran terbuka hingga Agustus 2018 memang menurun hingga 5,34 persen. Namun, di sejumlah daerah masih terdapat jumlah pengangguran yang cukup tinggi.

Adapun lima besar provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah Banten sebesar 8,52 persen, Jawa Barat sebesar 8,17 persen, Maluku 7,27 persen, Kepulauan Riau 7,12 persen dan Sulawesi Utara 6,86 persen.

"Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka terendah di Provinsi Bali sebesar 1,37 persen," jelas Suhariyanto.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya