BPS: Pengangguran Berkurang 40 Ribu Orang dalam Satu Tahun

BPS catat jumlah pengangguran berkurang sebanyak 40.000 dalam satu tahun terakhir. Adapun jumlah angkatan kerja capai 131,01 juta orang pada Agustus.

oleh Merdeka.com diperbarui 05 Nov 2018, 14:32 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 14:32 WIB
20160223-Ilustrasi-Pengganguran-iStockphoto
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran berkurang sebanyak 40.000 dalam satu tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. 

"Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40.000 orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin. 

"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan Iain, yaitu sebesar 11,24 persen," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto melanjutkan, penduduk yang bekerja sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,47 persen poin), lndustri Pengolahan (0,21 persen poin), dan Transportasi (0,17 persen poin). 

"Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (0,89 persen poin), Jasa Lainnya (0,11 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,05 persen poin).

Sebanyak 70,49 juta orang (56,84 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19 persen poin dibanding Agustus 2017," tutur dia.

Persentase tertinggi pada Agustus 2018 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,31 persen. Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,14 persen. 

"Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07 persen) dan pekerja setengah penganggur (6,62 persen)," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Pemerintah Rombak Iklim Berusaha, Pengangguran Terbuka Turun Jadi 5,13 Persen

20160223-Ilustrasi-Pengganguran-iStockphoto
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan dalam empat tahun terakhir, pemerintah merombak besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Tanah Air.

Tujuan utamanya, menurut Jokowi, adalah membuat ekonomi Indonesia bisa lebih produktif dan kompetitif. Ini sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa, sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan pekerjaan baru dan menyerap pengangguran.

"Alhamdullilah dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,7 persen menjadi 5,13 persen," tulis Jokowi melalui fanpage Facebook, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat, 21 September 2018.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta orang dibandingkan Februari 2017. Sejalan dengan itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen poin.

BPS mencatat dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 140 ribu orang, sejalan dengan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) yang turun menjadi 5,13 persen pada Februari 2018.

Menurut BPS, penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang, bertambah 2,53 juta orang dibandingkan Februari 2017. Adapun lapangan pekerjaan yang meningkat persentase penduduk yang bekerja terutama pada penyediaan akomodasi dan makan minum (0,68 persen poin), jasa lainnya (0,40 persen poin), dan industri pengolahan (0,39 persen poin).

Sementara lapangan pekerjaan yang menurun adalah pertanian (1,41 persen poin), konstruksi (0,20 persen poin), dan jasa pendidikan (0,16 persen poin).

Selain itu, data BPS juga menunjukkan, sebanyak 73,98 juta orang (58,22 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal. Akan tetapi, persentasenya menurun sebesar 0,13 persen poin dibandingkan Februari 2017.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya